Aku ingat kapan terakhir kali kau selalu menyembunyikan sakit itu, aku tau tapi kau tak memberitahuku.
Hai namaku nasiela dianuansa, aku akan menceritakan cerita senang, sedih, dan haruku disini. Terserah kalian mau bicara apa tentangku pada saat ini, aku hanya ingin mengingat dia lagi untuk kali ini. Aku sangat merindukan dia, Candrawinata.
Candrawinata, sang pangeranku tetapi dia belum sepenuhnya milikku. Terakhir mengatakan sesuatu yang sangat aku selalu ingat. Aku selalu merindukan dia kapanpun dan dimanapun aku berada. Sang penakluk hidupku, tetapi terkadang cinta itu bisa saja selamanya walaupun sang insan sudah tak ada.
Aku tidak ingin mengatakan hal yang memiliki banyak basa-basi disini, kupikir aku mengeluarkan semua ini akan menjadikan hidupku lebih enteng walaupun hanya sedikit.
Andai dulu aku tau bagaimana perasaan dia padaku, bagaimana sikap gilanya untukku, dan bagaimana rasa pedulinya padaku, sayangnya dulu aku terlalu acuh padanya. Maafkan aku.
Aku tak ingin diakui sebagai makhluk paling kuat, tidak. Karena aku tau dia lah yang paling kuat, bisa menahan rasa sakit dengan senyuman palsunya itu.
Aku akan memulai cerita ini, yasudah langsung saja ya. Kita akan memulai ini semua sejak aku dan dia menduduki bangku SMA kelas 11. Aku tak menyebutkan nama sekolahku, karena aku pikir bukan tempatnya yang membuatku rindu, tapi seseorangnya.
Dan bahkan aku merindukannya tak mengenal waktu, tempat bahkan usiaku. Candrawinata, kau harus tau aku selalu ada untukmu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Candrawinata [COMPLETED]
Cerita PendekCerita ini diambil dari kisah seseorang yang ditinggalkan kekasihnya, bukan ditinggal menikah ataukah selingkuh. tapi sang wanita tegar ini ditinggal sang kekasih untuk selama-lamanya. Dan hanya batu nisan yang menghiasi jutaan kerinduan. Penasaran...