chapter 27

1.3K 70 17
                                    

Guysss... Maaf yah..
Masihkah kalian menungguku ???

......

Semua orang diruang persidangan terpaku pada seseorang yang dibawa oleh pasangan suami istri pewaris Mayapada International Hospital. Pasalnya wanita yang tengah duduk dikursi roda itu sudah 10 bulan tidak sadarkan diri dan terbaring lemah, berjuang hidup dengan bantuan alat-alat kedokteran.

Bahkan keluarga besarnya saja sudah menyerah karena kemungkinan bagi Dhya hanya 1 persen tersisa, dan disaat itulah disaat semua orang menyerah hanya ada satu orang yang masih percaya bahwa Dhya akan sadar dan kembali disampingnya, dia adalah Damien Lucas Javier, seorang pria yang sudah memperistri Dhya dalam ketidak sadaran Dhya sejak 2 bulan terakhir.

Jika dapat dikisahkan dalam sebuah novel atau difilmkan mungkin kisah cinta mereka akan banyak menguras air mata, banyak canda tawa dan banyak hal lainnya. Damien menatap Dhya-nya dengan mata yang berkaca-kaca, wanita yang tadi pagi masih Damien lihat terbaring lemah dengan alat bantu pernafasan kini menghampiri dirinya.

"Istriku." Lirih Damien.

Ia berlari dari tempatnya berdiri hendak memeluk tubuh yang kini menyunggingkan senyum termanisnya seperti 10 bulan yang lalu, senyuman yang tak ia lihat kehangatannya selama ini.

"Berhenti, Pak." Ucap salah seorang petugas yang memakai pakaian formal seperti yang lainnya.

"Tapi dia istriku. Dia...."

"Mohon tenang, Pak Damien, biarkan saya yang mengawal persidangan ini. Kembalilah ketempat anda." Ucap Hakim Agung kepada Damien.

Damien tidak mampu menjawab apapun, ia sangat ingin memeluk istrinya bahkan ia rela kalah dalam persidangan ini. Tapi Dhya tidak menginginkan hal itu, 10 bulan sudah ia membuang waktu dan membuat suaminya berjuang sendirian. Dhya menatap Damien dengan pandangan yang sama, pandangan yang penuh cinta. Ia menganggukkan kepalanya menandakan agar Damien menuruti keinginan Hakim.

Dhya memainkan cincin emas yang melingkar dijari manis tangan kirinya, ia menghela nafasnya panjang menandakan dirinya tengah berada dalam kegugupan. Ia kemudian mengambil nafasnya dalam - dalam ketika langkahnya mulai semakin dekat dengan majelis hakim.

"Dhya Lavaniya Januardi."

"Siapa anda? Dan apa hubungan anda dengan terdakwa dan korban?" Ucap Hakim Agung setelah sebelumnya ia mengonfirmasi identitas Dhya dan meminta Dhya bersumpah atas nama Allah SWT agar memberikan kesaksian yang sebenar-benarnya.

"Saya adalah istri dari Damien dan Kakak ipar dari Johannes Martin Javier."

Sang Hakim Agung terus memberikan Dhya pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya beberapa diantaranya Dhya tahu jawabannya. Yang Dhya tahu, ia memiliki bukti rekaman CCTV bahwa Jo bersekongkol dengan Mukidi dalam pembunuhan berencana yang mengorbankan suaminya.

"Yang Mulia, izinkan saya memberikan bukti yang saya miliki, karena hanya ini yang saya punya."

"Bukti apa?"

"Rekaman CCTV wilayah dapur kediaman Javier."

"Anda memasang CCTV? Sejak kapan? Mengapa keluarga Javier tidak mengetahui ada CCTV disana?"

"Sebelumnya saya memohon maaf kepada keluarga besar suami saya karena saya harus memasang CCTV tanpa izin. Tapi saya memasang CCTV ini karena saya menyimpan curiga kepada Mukidi maka dari itu saya memasangnya diam-diam. Karena setelah saya tidak bekerja sebagai perawat Damien, semua hal tentang suami saya bahkan makannya pun disiapkan Mukidi."

"Mengapa anda menaruh curiga kepada Mukidi?"

"Karena saya pernah tidak sengaja mendengar ia menerima telepon dari seseorang sebelum saya resign."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DLJ Love Story, an inspiration to love againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang