Sorong, Papua Barat.
Rumah sakit Mutiara, Sorong Papua Barat, pagi ini terlihat lengang. Nampak dua orang wanita tengah menenteng jas dokternya, berjalan santai di lorong utama rumah sakit. Ini hari ke tujuh mereka menjalani internship.
"Jadi bener cowok lo selingkuh?" Gadis berjilbab cream itu mendelik dan tampak kesal ke arah gadis berambut sebahu di sebelahnya.
"Siapa yang cerita?"
"Ryan, sama bang Kevin-lah siapa lagi?"
"Ember ya mereka. Lagian kenapa juga mas Iwan mesti cerita ke bang Kevin."
"Nah itu, dimana-mana aib diri sendiri tuh ditutupin, eh ini malah diumbar."
"Emang bodoh dia tuh."
"Lo juga bodoh banget kali, Ki. Dimana-mana, orang diselingkuhin tuh nangis, ngamuk-ngamuk, bukan malah diem, terima takdir. Ini kalo bukan Ryan yang mergokin si Iwan langsung, nggak bakal lo bilang ke siapa-siapa kalo dia selingkuh."
"Ya gue kan nggak mau umbar aib orang Nina, biar gue simpen sendiri."
"Simpen sendiri sih silakan, tapi ya langsung di putusin Kiki. Nah lo, malah pura-pura nggak tau. Lo bego apa gimana sih sebenernya?"
"Ya kan lo tau sendiri dia cinta pertama gue. Gue pikir dia bakal berubah kalo gue kasih kesempatan. Eh, ternyata nggak."
"Tapi gue liat-liat, itu dokter Rian ada hati deh sama lo. Tiap liat lo, kayak gimana gitu, ada yang beda dari cara pandangnya."
"Nah kan, pagi-pagi udah halu aja. Lo jadi kapan pengajuan sama bang Kevin?"
"Ya nanti abis internship dong adek ipar. Abangmu juga ada satgas di Aceh kan bulan depan."
"Loh, kok gue nggak tau?"
"Ya, lo sibuk ngegalauin mas Iwan terus, mana sempet perhatiin sekitar. Eh, jangan-jangan lo milih internship disini karena tau Iwan satgas di Papua ya?"
"Loh, mas Iwan satgas di Papua? Dimana? Sumpah gue nggak tau."
"emm, nggak tau sih, bang Kevin bilangnya dia satgas di Papua, gitu aja. Nggak bilang di daerah mana. Udah ah, bosen ngomongin Iwan mlulu, ganti topik lah."
"Ganti topik tentang pasien di bangsal delima aja. Lagi trending topik."
"Yang namanya Ratna itu? Kenapa emang?"
"Gue rasa, dia perempuan paling beruntung didunia ini."
"Dari segi mana beruntungnya?"
"Dari cerita suster disini, dia tuh udah koma selama sebulan, lo tau kan suaminya tentara. Serka Adi namanya. Nah tiap malem, waktu dia lepas dinas, dia langsung kesini, mandi disini, makan disini, tidur disini, pokonya ini rumah sakit udah jadi rumah keduanya."
"Ya apa istimewanya? Udah kewajibannya sebagai suami kan?"
"Tiap malem, dia selalu main gitar, sambil nyanyiin lagu romantis, tiap malem satu lagu. Kan sweet banget, biasanya prajurit kan sifat dan sikapnya kaku kayak kanebo kering, serka Adi beda. Romantis banget pokoknya. Dia juga ramah, murah senyum. Ah, perfect deh."
"Ada gitu cowok kayak dia di dunia nyata?"
"Ada, itu tuh orangnya keluar dari bangsal." Ucap Kiki sambil menunjuk seorang lelaki yang mengenakan PDH dan menenteng tas kerjanya yang baru saja keluar dari ruangan bertuliskan delima. Dan saat mereka berpapasan, lelaki itu menyunggingkan senyum.
"Pagi pak," sapa gadis itu ketika mereka berpapasan.
"Pagi juga, dok," Serka Adi tersenyum ramah ke arah kedua gadis itu kemudian berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Too, Capt!
Non-Fiction"Lebih baik jadi perawan tua daripada balikan sama kamu!" Gadis berambut lurus sebahu itu berbalik dan bersendekap. "Jangan ngomong gitu, yang. Ucapan adalah doa loh, mau kamu jadi perawan tua beneran?" Ucap lelaki berseragam loreng itu sembari men...