9. Rahasia di Kegelapan

1.8K 120 17
                                    

Ace menutup kaca itu, memasuki ruangan gelap berbau besi tercampur debu

Ace menyalakan flash dari handphonenya, menemukan tangga kayu menurun secara melingkar

"Basement rahasia?", pikir Ace mulai melangkahkan kakinya di tangga-tangga kayu yang berdecit itu, memasuki ruangan yang sempit dan semakin mendalam

Ia terus melangkah mengikuti arahan tangga tersebut. Rupanya tidak dalam, kira-kira cuma 7 meter. Jantung Ace berdegup ingin mengetahui kebenaran yang tersembunyi, tapi dia kebingungan saat sampai di dasarnya

Ada 2 arah
"Apaan nih?", pikir Ace, berdiri diam menghadap dua terowongan baru lagi

Ia berpikir untuk ke kanan dulu. Tapi begitu belok, buntu, hanya ada ventilasi kecil terletak di bawah dinding. Pertanyaan dikepala Ace semakin banyak, tapi semakin besar perasaannya untuk menjawab pertanyaannya.

Dia berjongkok, kemudian berusaha membuka ventilasi itu. Dia mendorong ventilasi dan merangkak masuk

Atau lebih tepatnya...keluar

"Hah...", Ace melongo. Ventilasi itu bukan tempat menyimpan rahasia, melainkan jalan rahasia untuk melarikan diri

Sekarang ini Ace terduduk di pojokan basement parkiran mereka. Bukan rahasia-rahasia atau clue yang didapatkan, malahan deretan-deretan mobil mahal dengan harga serumah

"Anjir? Ini escape route?"

Ace ga tau harus gimana, dia bener-bener ga nyangka tentang jalan keluar ini. Untuk beberapa saat dia duduk melamun

"Oiya, masih ada jalan lain. Mungkin disana ada jalan keluar"

Ace kembali masuk melalui ventilasi dan menempatkan besi itu ke tempat semula, tertutup rapat dan kuat.

Ia lalu pergi ke jalan yang kiri, tapi jalan sedikit ia menemukan tangga lagi. Bukan tangga memutar, tapi tangga curam yang dinaiki dengan tangan dan kaki

Ace menghela nafas, "Jangan-jangan ini jalan keluar yg lain?", pikirnya sebelum menginjakan kaki dan menaiki tangga itu

Tangga bambunya cukup tinggi, dengan diatasnya ada pintu kecil lagi. Ace mempercepat dirinya, hendak membuka pintu yang terkunci itu

Untungnya bukan tipe kunci gembok, melainkan kunci kait. Ace menggeser besi pengait yang mengunci pintu, kemudian ia mendorongnya

Hanya untuk melihat halaman samping mansionnya dari balik semak-semak yang digunakan untuk menyamarkan keberadaan pintu itu

"Hah?!", jeritnya kaget. Ngga ketemu lagi dong. Ace heran, masa iya Zac membuang hal yang berkaitan dengan Sarah?

Tapi setelah dia merenungkannya lagi, dia menyerah

"Mana mungkin Papa meninggalkan jejak kriminalnya? Lagian, Papa gamungkin kriminal. Fiuh, ada-ada aja gw"

Ace menuruni tangga itu dan kembali ke tangga memutar. Sekarang dia paham kalo ruang rahasia ini digunakan untuk kabur dari rumah seandainya ada penyusup bersenjata, atau hal berbahaya di rumah. Tapi bisa dimasuki juga dalam keadaan darurat misalnya ada yang di sandera dirumah itu, Zac atau yang lainnya bisa masuk melalui 2 terowongan itu

Pemuda itu melangkahkan kakinya di tangga yang berderik dan berdecit lagi. Sesampainya di depan kaca 2 arah, dia menarik tuas di dinding batu yang membuka kaca itu

"Iyakan? Ini buat keluar masuk. Papa jenius", pikirnya nyengir-nyengir, menarik kaca itu ingin keluar

Tapi langkahnya terhenti saat ia menyadari sesuatu. Ace langsung menutup kaca itu lagi dan menyinari sekitarnya dengan flashlight handphonenya

WE ARE TWINS : ACE & ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang