38. 15 Years

715 69 11
                                    

Tokoh :
Ray (32)
Wilson (32)
Ace Alice (16)
Vano (33)
Jimmy (32)
_________________________________________

Ray lagi sendirian, mau menghadiri kuliner yang diadakan di Karawaci. Dan hari ini, dia jalan-jalan di mall tempat dia berkencan dulu dengan Nola.

Pizza hut-nya berubah...Starbuck juga...yah udah 10 tahun lebih sih...

Ray memutuskan untuk nongkrong di Starbuck, toh dia ga ada kerjaan. Bapak emaknya lagi meeting di Yogya, sedangkan 2 adek itu di chateau.

"Padahal kesini buat nemuin mereka, tapi malah keluyuban, cih!", decak Ray dalam hati sembari melangkah tak tentu arah. Dia berniat ke Gramedia buat nyari komik baru One Piece (Bapak-bapak wibu) atau nyari novel buat istrinya. Bisa juga dia pergi ke toko mainan buat kedua putranya.

Ia melangkah ke escalator.

"Eh? Ray!", panggil seseorang yang baru turun dari escalator. Bikin Ray kaget menarik langkahnya yang udah mau dibawa escalator.

Saat ia menoleh, rupanya Wilson.

Wilson adalah teman Ray saat ia duduk dibangku SMP sampai SMA 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wilson adalah teman Ray saat ia duduk dibangku SMP sampai SMA 1. Anak blasteran Australia-Jawa itu dulu sahabat dekatnya yang memiliki sifat lembut dan tidak pernah menyakiti perasaan wanita.

Tapi karena benerapa hal, mereka bertengkar dan tidak berkomunikasi lagi.

Sampai hari ini

Akhirnya Ray gajadi naik escalator. Dia mundur dan mendekati Wilson yang sepertinya ingin berbicara.

Tanpa mengingat masa lalu, mereka berpelukan singkat.
"Gila uda 15 tahun aja!", pekik Ray seneng, ga nyangka buat ngeliat alumni SMA-nya di saat begini.

Wilson terkekeh sambil mengusap punggungnya malu. "Iya...", ia kemudian menatap Ray, "Nongkrong yuk?"
_________________________________________
Kedua pria dewasa itu meletakan pesanannya di meja, lalu duduk berhadapan di sebelah kaca, menampilkan jalanan dan pepohonan.

"Gue ga nyangka lu ada disini. Lu tinggal disini?", tanya Wilson sambil menyesap espresso hazelnut latte. Ray langsung menggeleng, "Ngga, gue tinggal jauh dari sini"

"Oh ya? Dimana?"

"Hmm pulau di baratnya Bali", jawab Ray ikut meminum green tea lattenya. Mata Wilson membulat, "Apaan tuh pulau terpencil? Lu kenapa tinggal disana?", tanyanya menaikan satu alis.

"Gue demen aja gitu di tempat yang masih asri, yang uang bukan segalanya. Bikin hati adem"

Wilson manggut-manggut, dia salfok ke jari manis kirinya Ray.

"Wuiiii!!! Lu udah nikah! Kaga ngundang-ngundang njir!", seru Wilson heboh.

"Lo juga nikah ga ngundang-ngundang gue!", bales Ray nyolot.

Wilson terkekeh ampun, kemudian tersenyum tipis.

"Gue kira lu masih marah sama gue", ungkap Wilson. Ray menaikan satu alis, "Yang waktu itu?"

WE ARE TWINS : ACE & ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang