39. BIN x VANE

662 69 11
                                    

Hari ini

Adalah hari patah hati

Bagi yg suka Ace

Dia nikah di chapter ini

MWAHAHAHAHA

Pertama dia ngelamar Olea. Belom datengin keluarga tapi ngelamar di tempat romantis.

Di pantai

Malam itu ia bergandengan dengan Olea, menyusuri jembatan kayu diatas laut bersama.

Olea yang tidak pernah merasakan pantai merasa sangat senang, menikmati semilir angin malam.

Gadis itu menghembuskan nafas senang, ia sampai menutup mata sangking nikmatnya, "Wuah....aku gatau kalau pantai bisa secantik ini. Soalnya aku liat di tv-tv panta itu je-",

Saat gadis itu berbalik, Ace sudah berlutut menatapnya.

Menyodorkan kotak hitam sambil tersenyum simpul.

"Olea, maukah kamu menikah denganku?"

Wajah Olea memerah, ia menahan nafasnya sembari air mata menggenang.

"Ace...", panggilnya.
Olea menggeleng pelan,
"Gue gabisa liat lu, gelap"

"Ha? Ga keliatan?", tanya Ace.

"Hooh ha keliatan. Tapi yes...yes i want to marry you", Olea mengangguk di kegelapan dengan senyuman

Ace pun terkekeh pelan, kemudian meraba sekitarnya, mencari tangan pujaan hatinya.

"WAAA ITU PAHA AKU!", jerit Olea

"SORRY GA KELIATAN"

Akhirnya setelah susah payah, Ace menemukan tangan pujaan hatinya. Dengan hati-hati, ia memasukannya ke jari manis pujaan hatinya.

Atau lebih tepatnya...tunagannya.

Yang pasti kedua pihak keluarga heboh.

"HOREEEE LAKU"
"YEYYY MEMBER BARUUU"
"MINTA KEPONAKANNNN"
"YEYYY NIKAHHH"

Boleh ditebak keluarga siapa yang ngomong di situ.

Sedangkan keluarga satu lagi,

"NIKAH!?"
"KE KELUARGA ITU?!"
"KE SEKUMPULAN PEMBUNUH ITU"
"KAMU GILA YA"

Awalnya mereka mau mempertemukan keluarga itu. Bahkan Ace udah ngomong ke keluarganya buat act normal. Sayangnya pihak keluarga Olea bener-bener gamau ditemuin.

"Cukup saat kalian menikah saja. Tidak lebih dari itu", kata Olea meniru suara keluarganya yang tegas tentang keputusan itu.

"Tunggu dulu, jenderal itu keluargamu?", tanya Ace mendekat ke Olea. Saat ini mereka duduk berdua di kamar Ace

Olea pun mengangguk, "Jenderal tertungginya ayahku, ia dijodohkan dengan ibuku, petinggi berkacamata itu. Maka itu...aku...dianggap aset negara saja", adunya menggigit bibir sendiri.

Ace merasa iba, ia menarik tunangannya, mendekapnya.

"Gapapa...begitu kamu nikah sama aku, kamu akan jadi segalanya"
_________________________________________
Pernikahan itu diselenggarakan secara tertutup di chateau keluarga Vane.

Toh besar kan halamannya.

Cuma keluarga mereka yang ngerayain. Jimmy pun sampe bingung pas dia liat perlengkapan yang ala kadarnya.

"Sepi ya?", komentar Ita yang berdiri menggandeng Jimmy. Anak-anaknya berlarian ke sana sini, mengejar anak-anak Vano dan Euis.

"Is!", sapa Ita mendekat ke Euis yang memakai hijab putih, sesuai dresscodenya. Setelah itu mereka bercengkrama dengan santainya, sekaligus ngegibah kenapa nikahannya ketutup banget.

WE ARE TWINS : ACE & ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang