41. Trapped in an Adult Body

597 66 15
                                    

Ace Alice (21)
Ray (37)
Zac (55-60)
Sarah (54)
Nola (34)
Ricken (13)
Nixon (5)
_________________________________________
Alice balik ke Indonesia setelah setahun Clement kerja di YSP. Karena kembarannya pulang, Ace pun ikut ambil cuti and pulang.

Biasa lah keluarga absurd begini.
Alice juga ga berubah samsek,
Masih loncat sana loncat sini.

Ini yang parah :

"Papa! Hari ini aku mau confess sesuatu ke Papa", tanya Alice ke Zac yang lagi duduk asique di sofa.

Otomatis Zac bingung dong, "Hmm....okei?"

Alice menghela nafas lega mendengar itu, kemudian tersenyum lebar,

"Aku masih berpikir Papa itu bejat"

Zac tersenyum, kemudian mengangkat tangannya dan mengacungkan jari tengah.

"I love you Alice", kata Zac masih menunjukan jari tengah.

"I love you too Pops", senyum Alice ikut ngangkat kedua jari tengahnya.

Ada yang berani begini ke bapaknya?
Gue sih kaga

Habis kegiatan di luar nalar itu, Alice berlari dan memeluk ayahnya.

Alice layaknya anak kecil duduk di pangkuan ayahnya manja. Kalo orang lain liat, mereka kaya om om yang suka sama cewe muda. Nyatanya bapak anak yang geblek kaga tau malu.

"Si Clement gimana Pa?", tanya Alice yang belom ketemu Clement karena doi kerja di luar kota.

Zac manggut-manggut sambil mengusap rambut putrinya, "Yah...lebih bagus dari yang Papa kira. Dia punya kemauan untuk berguna jadi....dia mengerahkan segalanya buat kantor itu. Berani, jauh dari yang biasa"

Tentu saja itu membuat Alice senang, sayangnya dia tidak tau bahwa Clement telah berubah.

"Oiya", kata Zac teringat sesuatu, "Papa rasa kamu udah boleh cari tempat buat nikah. Uang Clement kekumpul cukup banyak"

"Ha? Baru setahun lho?"

"Kalo kerja seharian sampe lembur tiap hari bisa kok dipake buat modal nikah. Clement bener-bener hebat", senyum Zac. Alice hepi baper sampe megangin pipi, habis itu dia mikir sambil selonjoran.

"Hum....nikah dimana ya...", gumam Alice mengulum bibirnya sambil melihat langit-langit.

Setelah sesaat, ia menepuk tangannya menemukan jawaban, "Aku mau nikah di pulau aja!"

Senyum Zac langsung pudar, "Hah?"

"Iya! Soalnya aku pengen Opa Oma liat! Kalaupun aku ga tau mereka yang mana, aku pengen nikah di tempat kalian gede bareng. Kalo perlu aku undang 1 pulau"

"...emang kamu mau banget ketemu mereka?", tanya Zac perlahan, merasa tidak nyaman.

"Iya dong! Aku bahkan ga pernah tau nama mereka!", seru Alice nyolot, melototin Zac.

"Michael, Belle", jawab Zac singkat, tidak menyebutkan nama kembarannya.

"Yaudah kamu pergi lho sama Ace liat-liat tempat, sekalian datengin koko noh", usul Zac
_________________________________________
"Kenapa. Gue. Harus. Ngurus. 2 dajjal ini lagi", keluh Ray ngeliat 2 anak dajjal di rumahnya. Ray bersender malas di pintu dengan Nola yang membereskan kamar kedua anaknya, menggelar kasur lipat.

"Gapapa dong...Alice kan sebentar agi mau nikah", respon Nola merapihkan bantal. Ia kemudian menoleh ke Ace.

"Udah malam pertama?", tanya Nola ke Ace dengan ekspresi datar.

"Hah?", pekik Ace yang mukanya mulai merah, "Emh...aku..."

"Apa dia berdarah?", tambah Nola lagi.

WE ARE TWINS : ACE & ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang