49. Vane, Hale, Gabe

386 47 11
                                    

Gue lupa nyeritain yang satu ini.

Kan si Bella ada di pernikahan Alice.

Jadi latar dikembalikan ke pas Alice nikahan.

Disini tidak ada yang mengenali wanita yang masih terlihat cantik di umur 60-nya.

Bella duduk di salah satu bangku sambil memperhatikan para tamu undangan. Dia hanya tersenyum simpul, duduk dengan kaki dilipat dengan anggun.

Bapak-bapak gans lagi ngobrol dengan jus jeruk di tangan mereka.
Bapak-bapak gans tuh maksudnya Ray, Vano, Jimmy ya.

Jimmy terus menatap ke wanita yang duduk dengan bangku yang menghadap belakang, membelakangi pelaminan.

Ragu-ragu ia mendekatkan wajahnya ke kedua temannya, "Itu siapa?"

Ray dan Vano ikut menoleh ke arah tatapan Jimmy. Ray pun membulatkan mata dan nengok ke Vano,

"Oh gue lupa mau ngenalin ke lu!", ia kemudian menegak habis jus dan menarik Vano ke arah Bella Donna. Jimmy ngebuntut.

"Bella", sapa Ray sungkan. Rasanya aneh memanggil orang yang seumuran ayahnya dengan nama langsung, namun ia harus menuruti permintaannya.

Bella menoleh sambil tersenyum, tapi senyumnya segera hilang begitu melihat Vano.

Mata yang malas, bibir yang bahkan tidak terangkat untuk tersenyum menyapanya, dan tampang tidak ramah.

Bellapun berdiri dari bangkunya dan segera mendekati Vano, menatapnya lebih dekat.

"...Shiva?", gumam Bella menatap ke mata keponakannya. Vano merasa tidak nyaman dan menaikan satu alis,
"Shiva? Anak sepedahan itu?"

Mendengar suara itu, Bella mengerjapkan matanya dan menghela nafas, mundur sambil berdiri tegak. Ia tersenyum simpul,

"Maaf. Aku...salah kira. Kupikir kamu adikku tapi rupanya...kamu anaknya", ucap Bella. Tanda tanya langsung muncul di kepala Vano maupun Jimmy, apasih yang ia ucapkan?

Ray yang sudah tau hanya diam mengusap-ngusap lengannya, ia kemudian bergumam, "Dia tante lu, Van"

Hal itu tidak menjawab, semakin membingungkan Vano.

"Bapak gue kaga ada kakak weh", tangkal Vano dengan nada tidak bersahabat. Bella segera menyambung,
"Ahh ya aku paham...Shiva lari dari pulau, pergi sangat jauh sampai ke Sumatra Utara. Disana ia mengganti namanya menjadi Robi dan menikah dengan Maya. Tidak lama setelah itu kamu lahir dengan nama Silvano Adam. Hidupmu awalnya baik namun setelah itu kamu ikut pindah, memutar balik perasaan. Dan....Shiva dan Maya tewas di kecelakaan setelah debat"

Mata Vano membulat sejadi-jadinya, bagaimana wanita ini tau cerita hidupnya? Padahal mereka tidak pernah bertemu. Yang membuat ia terkejut adalah nama asli dan background ayahnya yang bahkan ia sendiri tidak tau.

Tiba-tiba suara Bella ada di kepala Vano, "Perkenalkan, aku Bella Donna, bibimu". Panik dengan suara itu, Vano menutup kedua telinganya. Sudah sangat lama dia tidak menggunakan kekuatan indigonya. Biasa ia yang "melihat" isi kepala seseorang dan mendengar suara atau bersuara di kepala orang itu.

Tapi kali ini, ada orang lain yang bisa masuk ke kepalanya.

Bella terkekeh anggun dengan reaksi Vano. Ia lalu kembali duduk di bangku.

Wanita tersebut mengeluarkan sepuntung rokok dari belahan dadanya, kemudian mengeluarkan korek dan segera membakar ujungnya.
Ia menghirup sembari membakar, lalu ia hembuskan asap dari mulutnya.

"Ah...begitu rupanya ya. Kalian kira marga kalian hanya pajangan. Padahal kalian sudah mengaksesnya, tapi tidak sepenuhnya paham", ucapnya. Bella menjepit puntung rokok di jari telunjuk dan jari tengahnya, kemudian menatap ketiga pria yang bingung dengan pertanyaannya.

WE ARE TWINS : ACE & ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang