Zac akhirnya menemukan fotonya dulu.
Foto saat dia berdiri disebelah Kevin,
Foto saat dia dan kembarannya memegang pisau.
Dan fotonya bersama keluarga dengan pistol dan granat di tangan mereka."Keluargaku lebih kacau dari yang kukira ya...", pikir Zac menggenggam foto keluarganya.
Setelah menghela nafas, ia keluar menemui istrinya yang bersantai di sofa.
"Ray minta 50 juta", kata Sarah masih memakan pancakenya, ia kemudian menoleh ke suaminya.
"Apa tu?", tanya Sarah menatap ke sekardus berisi album dan bingkai foto.
"Foto jadul keluargaku"
Sarah langsung loncat dari bangku, kepo sama foto suaminya dulu.
Sarah sendiri ga gitu tau banyak background suaminya.
"Wahhh ini! Bapak lu beneran mirip lu!", pekik Sarah senang saat mengambil foto keluarga suaminya dulu. Ditengah Sarah yang sedang asik menikmati foto, Zac bersuara,
"Aku mau nunjukin ini ke anak-anak", katanya mengambil salah satu foto lawasnya, melihat kedua anak yang tersenyum disitu.
Senyuman disaat semua masih baik-baik saja
_________________________________________
Ace Alice lagi mainin keponakannya, Nixon.Mukanya dibedakin, bibir di lipstik, alis dicoret pake kemiri bakar, pipi ditempelin buah naga merah.
Bayangin aja anak ini nasibnya gimana, belom lagi dia dipakein baju putih Ray. Oiya, kepalanya diiket lilin.
"Ya...dikit lagi", kata Alice menyalakan korek, kemudian menyulut lilin-lilin di kepala Nixon. "Perfect!", serunya menepuk tangan bangga.
"Perfect my ass..", pikir Ricken ngeliat adeknya jadi objek mainan om tantenya. Padahal yang satu juga udah nikah, yang satu udah tunangan.
Tapi kelakuan mereka ga berubah sama sekali.
Ricken menggeleng heran. Kemudian pintu depan dibuka. Nola masuk membawa belanjaan.
Wanita di awal 30-nya melepas sepatunya dengan cekatan, kemudian bergegeas ke dapur dan membereskan isinya.
"Kenapa buru-buru Ma?", tanya Ricken menoleh ke ibunya. Sambil mengikat rambut panjangnya, Nola menjawab, "Papi mau pulang karena ada seminar online, jadi Mami harus ke restoran buat jaga-jaga"
Setelah itu dia berbalik mengambil kunci mobil dan dompetnya kemudian keluar tanpa melihat Nixon yang udah jadi kayak tuyul jepang.
"Yah! Mami ga liat aku!", pekik Nixon dengan imutnya, cemberut menggembungkan pipi.
"Gapapa. Nanti kan papi pulang", jawab Ace membelai kepala keponakannya.
Akhirnya mereka semua ngumpet nungguin Ray pulang.
Kakak tertua dari 3 bersaudara ini sifatnya mirip kayak Sarah. Itulah yg bikin Ace Alice doyan ngerjain dia."Papi pulang", kata Ray membuka pintu. Begitu memasuki ruang utama yang gelap, Ray langsung sadar.
Kelopak matanya turun, tau apa yang terjadi.
_________________________________________
Sepasang suami istri itu menyusuri jalan di pulau, hendak mendatangi rumah anaknya.Sarah terkekeh pelan, "Aku yakin mereka bakal seneng ngeliat ini", senyumnya menoleh ke kotak yang dipegang suaminya.
"Yah...pasti", senyumnya tipis.
Mereka akhirnya sampai ke rumah putih kecil di dekat bukit. Rumah yang sederhana, berbeda dengan latar belakang kehidupannya.
Sarah membuka pintu yang tidak pernah dikunci itu, "Heiii, Mam-"
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE TWINS : ACE & ALICE
UmorSepasang kembar cewe cowo yang terlahir ke keluarga Vane, keluarga tajir melintir kepelintir. Cantik, ganteng, pinter, penyayang. Sempurna ya? Ohoho tidak... Keluarga ini gesrek bin aneh. Mulai dari pura-pura jadi cewek, makan sambel es krim, jatoh...