60. Words with a Price

419 47 56
                                    

Pintu kamar VVIP rumah sakit dibuka, masuklah pria yang langsung melotot.

"Anjir! Ace Alice!", tegur Ray menurunkan alis ngeliat adik-adiknya.

Gimana engga

Bapaknya lagi sakit udah seminggu dirawat, tapi yang ada di kasur malah Ace Alice lagi mejeng.

"Wassap ko!", sapa Ace Alice kompak, mengangkat jari tengah mereka. Sedangkan disebelah mereka, Zac yang pucat duduk di bangku dengan infus tertancap di punggung tangan kanannya. Dia terkekeh ngeliat kelakuan anak-anaknya, kemudian ikutan ngasih jari tengah ke Ray.

Ray ya gimana gamau greget, tapi dia tetep ngasih jari tengah.

Salam kok gitu amat.

Abis gusur adek-adeknya dan balikin Zac ke kasur, dia duduk dibangku menghadap ayahnya.

"Kok Papa bisa jatoh?", tanya Ray. Di sofa ga jauh dari mereka, duduklah Ace Alice dengan benjol di jidat.

Zac terkekeh kemudian menceritakan.

Dia pingsan di lobby kantor dan segera dilarikan ke rumah sakit. Kata dokter, dia sempat mengalami mini stroke,

"PAPA STRUK?!", Ray melotot. Zac langsung mengangkat jari telunjuk di depan bibirnya, "Dengerin dulu!"

"IYAPS DENGERIN DULU!", saat menoleh ke arah pintu, rupanya dokter masuk.

"Papa ditanganin dia...", jelas Zac menunjuk dokter berambut pink,

Ray langsung kaget, ngeliatin ni dokter dari atas sampe bawah, "Mirip Baekhyun! Si Mama ga kesenengan nih?", tanya Ray nengok ke Zac yang cuma bisa angkat bahu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ray langsung kaget, ngeliatin ni dokter dari atas sampe bawah, "Mirip Baekhyun! Si Mama ga kesenengan nih?", tanya Ray nengok ke Zac yang cuma bisa angkat bahu.

"Ya saya tau mirip kok. Nama saya Grice, dokter yang menangani bapak Zac ini. Sini saya jelasin"

Dokter itu menjelaskan bahwa Zac mengalami mini stroke, namun sembuh setelah ia terbangun. Itu hal yang janggal jadi mereka mengambil cairan tulang belakang dan melakukan scan otak.

Ditemukan bahwa Zac ini sakit saraf dimana sarafnya sering kali tidak bekerja dengan baik. Dan yang paling parah adalah ditemukan bahwa sel-sel ditubuhnya mulai mati dan menyebar ke mana-mana.

"Bisa disembuhin?", tanya Ray terlihat khawatir dan sedih, dimatanya tersirat harapan untuk memulihkan ayahnya dari penyakit yang aneh ini.

Dr. Grice mengangguk sambil tersenyum sampai matanya tertutup, "Kemungkinan sembuhnya ada dan sebagai tambahan....", ia membuka mata dan menatap Ray, "...saya orang pulau sana juga, dan saya tau obat untuk penyakit 'Ankou' ini"

Mata Ray membulat bersamaan dengan adek-adeknya yang kaget. Dunia sempit rupanya.

Grice memberi tahu, bahwa obatnya ada, namun sulit didapatkan. Tentu ingin menyembuhkan ayahnya, Ray memerintahkan Grice untuk mencarinya

WE ARE TWINS : ACE & ALICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang