🐻 05 🐻

175 28 6
                                    

Flashback

Vaya meraih tangan Sungjin dan membuatnya menoleh.

"Aku tidak mau kau pergi"

"Aku pasti kembali"

Sungjin tersenyum dengan wajah teduhnya. Sungguh, Vaya ingin melihat wajah itu setiap hari, setiap saat.

•••

Jae membawa minuman cup sambil berjalan santai. Vaya berjalan disamping Jae beriringan. Mereka masih memakai seragam sekolah.

"Aku masih haus" kata Jae ketika minumannya habis.

"Ayo kita beli lagi"

"Tidak. Aku mau minumanmu saja. Bagi"

Vaya menatap Jae dengan sedikit mendongak karena postur tubuh Jae yang tinggi.

"Tidak mau. Aku juga masih haus"

Jae tidak tahan dan langsung merampas minuman Vaya dengan paksa.

"Jaeeeee"

"Sorry dear hehe" kata Jae dengan cengiran tengilnya.

Vaya langsung menampakkan wajah kesal. Kemudian Jae segera merangkul leher Vaya sambil berjalan.

"Singkirkan tanganmu, Jae!"

"Why?"

Vaya langsung meninju perut Jae dengan pukulan kecil. Bukannya segera menuruti kemauan Vaya, Jae malah semakin merangkul Vaya dengan gemas dan bisa dipastikan membuat semua orang iri.

"Jae? Aku malu!"

"Kenapa kau pendek sekali sih, dasar kurcaci" cibir Jae mengabaikan ocehan Vaya.

"Lepaskan!"

"Wait a minute. Kau menggemaskan hehe" kata Jae.

Vaya tidak memberontak lagi. Yang dia lakukan sekarang adalah pasrah.

"Kau sudah mencintaiku belum?" tanya Jae.

"Apa perlu aku menjawab itu lagi huh?" balas Vaya malas.

Jae tersenyum dan meraih tangan Vaya yang membuat wanita itu kaget.

"Baiklah. Aku akan akan bekerja keras lagi" kata Jae.

"Bekerja keras untuk apa?"

"Bekerja keras untuk mempertahankan hubungan ini dan membuat kau memiliki perasaan yang sama denganku" jelas Jae.

"Cih.. Kau pemaksa"

"You know that"

"Ayo kita putus saja" ajak Vaya untuk kesekian kalinya.

"Aku tidak mendengarnya. I did not hear" teriak Jae.

Vaya tersenyum tapi sekali lagi, bayangan Sungjin selalu muncul tiap kali menjalani hubungan bersama Jae.

•••

Jae baru saja sampai dirumahnya. Segera saja dia berjalan masuk ke rumah dengan santai.

"Jae?" itu suara ibunya.

"Hallo Mom" balas Jae riang.

"Kau darimana saja?"

"Aku bermain sebentar dengan pacarku hehe"

"Wanita bernama Vaya itu?" tebak ibunya hafal.

"Yaa. I always tell it to mom"

"Daddy membelikanmu gitar baru"

Mendengar gitar, mata Jae langsung berbinar.

"Are you serious mom?"

EVILOVE | Sungjin Day6 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang