🐻 01 🐻

550 56 7
                                    

Kacau. Mungkin kalimat itu yang bisa menjadi deskripsi dari seorang Vaya Denara saat ini. Bahkan rambutnya tampak seperti orang gila karena dia sendiri yang mengacak rambutnya itu.

Kenapa dia seperti itu?

Alasan tepatnya karena dia bertemu dengan Sungjin lagi. Sebenarnya mereka tidak ada masalah apapun, bahkan memang tidak ada apa-apa tetapi satu hal yang membuat Vaya kacau adalah.. Dia sudah mengingkari janjinya untuk menunggu Sungjin.

Dua bulan sebelum kedatangan Sungjin

Seisi kelas dibuat heboh dengan kelakuan Jae, si anak hitz alias band sekolah yang paling kece tiba-tiba nembak wanita yang tidak populer bernama Vaya. Semua teman-teman Vaya sampai heran dan bahkan ada yang bingung. Kok mau seorang Jae mengajak Vaya pacaran yang kalau dibandingkan dengan siswi lain masih kalah cantik. Oke, mungkin inilah yang dinamakan kategori Cinta tanpa memandang fisik. Skip!

"Kau mau tidak menerimaku?" tanya Jae.

Vaya yang sebelumnya hanya sekedar chattingan biasa tidak tahu akan mendapatkan tembakkan cinta dari selebritis sekolahnya ini tentu saja hanya bisa melongo membeku dan diam. Bahkan suara riuh dari teman-temannya sampai tidak terdengar karena saking kosong pikirannya.

Rasanya benar-benar aneh. Seperti mimpi yang sering terjadi hanya di drama korea saja.

"Vaya?" seru Jae mejawil dagu Vaya dengan gemas.

"Kau bicara apa barusan?"

"Will you be my girlfriend?"

Vaya menajamkan matanya sampai nyaris keluar. Dia masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Kemudian dia beralih menatap teman-temannya yang sangat ramai membicarakan mereka berdua.

"Kau gila ya?" tanya Vaya kesal menatap Jae.

"Gila? Why?"

"Kenapa kau tiba-tiba menembakku?"

"Karena aku ingin"

"Kenapa harus aku?"

"Karena kau gadis yang kusukai" jawab Jae santai.

"Konyol sekali"

"Haha, perasaanku tidak konyol bruh" sahut Jae ketawa renyah.

Vaya mengambil nafas perlahan dan mulai berpikir. Saat ini yang dia butuhkan adalah menetralkan pikirannya agar tidak salah langkah memberi jawaban.

"Aku jawab nanti" kata Vaya akhirnya.

"Nanti bukanlah style-ku" tolak Jae.

"Apa kau bilang?"

"Aku mau jawaban sekarang" tegas Jae.

"Heh! Kenapa kau memaksa sekali!"

"Aku juga tidak suka ditolak" kata Jae yang membuat Vaya semakin tersudut.

Vaya mencengkram kuat rok seragamnya. Jika dia menolak seorang Jae, pastinya dia akan di bully seluruh sekolah. Tetapi jika dia menerima, dia sama sekali tidak memiliki perasaan kepada Jae. Ini membingungkan.

"Tidak ada yang menolak lelaki sepertiku, Vaya" bisik Jae kemudian tersenyum ala psiko.

"Baiklah. Kali ini kau menang" kata Vaya akhirnya.

"Jadi kau menerimaku"

Anggukan Vaya menjadi jawaban dan dimulainya hubungan mereka dengan status berpacaran. Yaa, mereka sudah resmi.

EVILOVE | Sungjin Day6 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang