🐻 10 🐻

129 20 8
                                    

Vaya celingak celinguk menoleh ke samping kanan, kiri, depan, dan belakang ketika Sungjin menghampirinya. Maksud Vaya adalah memastikan Jae tidak ada. Vaya melempar senyum ke Sungjin. Tepatnya senyum canggung.

"Sungjin?"

"Ikut aku!"

"Kemana?"

Tidak ada jawaban. Sungjin langsung menarik paksa tangan Vaya.

"Hey, kemana?"

Sungjin tidak menghiraukan pertanyaan Vaya dan terus berjalan sambil menarik tangan Vaya.

•••

Sungjin mendorong tubuh Vaya hingga tubuh wanita itu terhempas tembok. Mereka berdua sedang ada di tangga sekolah. Sungjin menoleh ke sekitar yang saat ini sepi. Kemudian dia mendekatkan wajahnya ke Vaya dan menatap bibir ranum itu.

Glek...

"Aku mencintaimu, Vaya" kata Sungjin langsung mencium bibir Vaya.

Vaya melakukan perlawanan. Namun Sungjin menarik punggung Vaya ke depan dan menekan ciumannya dengan dalam pelukannya. Paksa.

"Eumh..."

Vaya masih berupaya melakukan perlawanan namun Sungjin semakin menekannya dan kekuatannya jauh lebih lemah dibanding kekuatan Sungjin. Pasrah. Rasanya Vaya ingin menangis.

•••

Jae diam sambil menjalankan mobilnya. Vaya sejak tadi melamun duduk disampingnya. Seperti ada yang sedang ia pikirkan.

"Dear?" Panggil Jae.

Vaya menoleh malas dengan mata merah. Mata itu sedang menahan tangis.

"Are you okay?"

Vaya mengelengkan kepala. Rasanya dia sudah tidak bisa menahan. Akhirnya dia menangis di depan Jae.

"Hey, what happen?" Tanya Jae jadi panik.

Tidak ada jawaban kecuali gelengan kepala Vaya sambil terus menerus menangis.

"Ada fans-ku yang menyakitimu?"

Lagi-lagi Vaya hanya mengelengkan kepalanya tanpa suara. Jae jadi kasian melihat Vaya seperti itu. Kemudian dia menepikan mobilnya ke tepi jalan. Ya, dia menghentikan mobilnya.

"What's wrong?" Tanya Jae sambil mengusap air mata Vaya dengan lembut.

Vaya masih diam dan tidak menjawab Jae. Dia hanya bisa menangis, menangis, dan menangis.

Jae jadi melamunkan Sungjin. Lebih tepatnya ke foto profil Sungjin yang ada di akun chattingnya. Apa mungkin Vaya menangis karena Sungjin? Rasanya Jae ingin menanyakan dan ingin tahu, apa benar mereka ada hubungan? Atau Jae hanya salah melihat?

Tapi Jae mengurungkan niatnya untuk menanyakan hal itu kepada Vaya. Kemudian ia memeluk Vaya dengan lembut.

"Aku ada cerita lucu, kau mau mendengarnya?" Kata Jae mencoba menghibur.

Vaya mengangguk dalam pelukkan Jae.

"Jae adalah cerdikiawan yang tampan"

Mendengar ucapan Jae yang terkesan garing itu membuat tangis Vaya berubah menjadi suara tertawa. Receh. Jae tersenyum mendengar Vaya tertawa.

"Apa kau sudah lebih baik?" Tanya Jae.

"Ehem..."

"Kenapa kau jadi cengeng?"

"Tidak"

"Apa yang membuatmu menangis?"

"Hanya ingin menangis"

EVILOVE | Sungjin Day6 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang