🐻 09 🐻

111 23 8
                                    

Vaya gelagapan ketika Dowoon datang bersama Jae. Sebenarnya tadi Jae sudah bilang lewat telepon kalau akan mampir, tapi dia datang dadakkan. Parahnya ketika Vaya sedang telepon dengan Sungjin.

Jae heran dengan tatapan melotot Vaya. Tentu saja itu tatapan kaget.

"Dear? Kau kenapa?" Tanya Jae heran.

Vaya masih melotot dalam mode kejutnya. Jae mengernyitkan dahi dan melirik ponsel Vaya yang masih menyala.

"Kau baru saja menelpon seseorang?" Tebak Jae.

"Huh? Apa? Tidak!" Seru Vaya kaget.

"Siapa?" Tanya Jae.

"Siapa apanya? Aku tidak menelpon siapapun" bohong Vaya.

"Kenapa kau terkejut ketika aku datang? Aneh"

"Aku kaget!"

"Siapa yang kau telepon?" Tanya Jae lagi.

"Bukan siapa-siapa"

"Bohong" jawab Jae dengan sinis.

Kemudian dia meletakkan pesanan makanan yang ia pesan dengan Dowoon. Dengan wajah kesal dia langsung duduk mengambil kotak nasi bagiannya. Dia kesal.

"Dowoon, ayo kita makan" ajak Jae tanpa menatap.

Dowoon mengangguk dan langsung mengambil miliknya. Kemudian dia berniat memberikan kotak satunya ke Vaya, tapi Jae langsung menatap galak.

"Jangan berikan itu kepada Vaya sebelum dia mengaku siapa yang dia telepon!" Sentak Jae.

Dowoon menurut dan langsung duduk untuk memakan nasinya. Vaya mencelos. Dia kesal dengan Jae yang selalu tidak bisa dibohongi dan mendesak untuk jujur. Meskipun kejujuran itu baik, tapi ini bisa membawa malapetaka untuk Vaya kalau dibeberkan sekarang. Vaya masih butuh waktu untuk berpikir secara matang.

"Aku menelpon ibu" kata Vaya.

Jae menghentikan makannya dan menatap Vaya.

"Are you serious?"

"Ehem.."

"Coba lihat ponselmu"

Vaya memutar bola matanya malas. Dengan sigap kecepatan tangannya menganti nama kontak Sungjin menjadi 'Ibu'.

Jae melihat layar ponsel Vaya. Matanya nenyipit dan dahinya berkerut. Seolah dia heran.

"Sejak kapan ibumu memasang foto profil seorang pria?"

Pertanyaan Jae membuat Vaya gelagapan. Benar! Itu foto Sungjin yang sedang membelakangi kamera. Vaya bodoh! Ini gawat!

"Kenapa aku merasa tidak asing dengan foto itu ya" lanjut Jae sambil mengunyah.

"Itu foto ayahku saat masih muda" bohong Vaya.

"Ah begitu. Tapi aku sepertinya pernah melihat foto itu"

Vaya gugup. Apalagi Sungjin kan ikut dengan band 6Day. Bagaimana ini. Mungkin saja kan Jae menyimpan nomor Sungjin?

Tamat kau Vaya tamat. Sudah tamat. Kau sudah terpojok sekarang.

"Dear, makanlah. Aku membeli bersama Dowoon" kata Jae lembut.

Nafsu makan Vaya hilang. Pikirannya tidak tenang. Dia merutukki kecerobohannya ini.  Rumit.

•••

Sungjin dengan santainya membawa mobil ke sekolah. Dia tidak bersama sopirnya. Kemudian dia memarkirkan mobilnya. Tapi saat dia akan keluar dari mobil, dia melihat pemandangan yang membuatnya mengurungkan diri untuk keluar dari mobil.

EVILOVE | Sungjin Day6 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang