🐻 07 🐻

148 25 20
                                    

Pagi itu Vaya mengalami kesialan. Dia dihadang fans fanatik Jae dan membawanya paksa ke gudang sekolah yang pastinya sepi.

"Heh kau" tunjuk salah satu dari mereka.

Sebut saja mereka Sana, Mina, dan Nayeon.

"Kau sudah sombong berpacaran dengan Jae yang keren itu dan kau dengan tidak tahu dirinya kemarin berjalan bersama Sungjin gitaris 6Day yang baru huh?" Teriak Nayeon si ketua geng.

"Sungjin temanku" jawab Vaya lirih.

"Apa kau bilang? Kau bilang apa?!" Teriak Nayeon.

"Sungjin temanku"

"Yang kerasssss!!!"

"Sungjin hanya temanku"

Nayeon kemudian tersenyum sinis dan tangannya mulai berulah. Yaa, dia menjambak rambut Vaya.

"Kau memang kaya, tapi apa kau pikir aku takut menindasmu huh?!" Teriak Nayeon untuk ketiga kalinya.

"Singkirkan tanganmu!" Pinta Vaya dengan tangan gemetar.

"Kau ini murahan. Jangan mengotori lelaki berharga seperti Jae" itu suara Mina.

"Maklum, dia kan memang wanita kotor dengan seribu pemikat tidak kasat nyata, cih" lanjut Sana tak mau kalah.

"Kau kelihatannya polos. Tapi kau ini sebenarnya pelacur" kata Nayeon dengan senyum sinisnya.

Vaya diam. Yang dia lakukan sekarang adalah menahan tangis. Sialnya, air matanya terjatuh dan membuat ketiga orang yang menindasnya tertawa terbahak-bahak.

"Uwuu pelacur menangis hahaha"

"Apa kita perlu merekamnya?"

"Mana ponselmu, ayo cepat abadikan"

Sana sibuk mencari ponselnya dan berniat merekam Vaya. Namun sepertinya usaha itu gagal.

BRAKKKK

Mereka terkejut ketika Zee dengan beraninya merampas ponsel milik Sana dan langsung membantingnya.

"HEY!!!"

Zee mendorong Nayeon dan menarik Vaya dari ketiga penindas itu.

"Cepat ganti ponselku! Kau merusaknya!!!" Teriak Sana. Dia tidak terima.

Zee tersenyum devil dengan tatapan tak kalah menakutkan.

"Ponsel yang hanya barang saja jika dirusak orang lain kau bisa marah. Apalagi aku yang melihat temanku diperlakukan tidak manusiawi.. apa aku boleh membalasnya dengan membunuh kalian?"

Ucapan Zee membuat ketiganya diam. Zee memang menakutkan dan tegas. Tak heran jika hal itu membuat semua yang berhadapan dengannya takut.

"Kalian mau kemana?" Seru Zee galak.

Ketiganya menoleh dengan sengit.

"Minta maaf atau kulaporkan kejadian ini ke pihak sekolah?" Ancam Zee.

"Laporkan saja. Mereka tidak akan mempercayaimu tanpa bukti" sahut Nayeon tidak takut.

"Hehe, kau benar. Tapi kebetulan ayahku yang memiliki sekolah ini. Bagaimana?"

Tidak usah kaget, Ayah Zee memang pemilik sekolah ini.

"Vaya, aku minta maaf"

"Maaf, Vaya"

"Maafkan kita bertiga"

Vaya hanya mengangguk. Yang jelas dia masih gemetar takut karena mendapatkan perlakuan seperti itu untuk pertama kalinya. Yaa, itu penindasan fisik pertama yang ia dapatkan.

EVILOVE | Sungjin Day6 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang