🐻 Special Part 🐻

259 25 12
                                    

Jae liburan bersama orang tuanya. Perasaanya senang sekali. Keluarga mereka selalu harmonis. Sedang menikmati liburannya, Jae melihat seorang lelaki yang tak asing di matanya sedang bermesraan dengan seorang wanita.

"Bukankah itu lelaki yang bersama Vaya di supermarket malam itu?"

"Jae! Ayo makan dulu" seru ayahnya.

"Oke, Dad"

Jae tak ambil pusing dan langsung menghampiri orangtuanya.

•••

Dua bulan sebelum Sungjin pindah...

"Aku hamil"

Sungjin tersentak kaget mendengar pengakuan dari Berli, kekasihnya.

"Kau bergurau ya?" Tanya Sungjin belum percaya.

Berli langsung menunjukkan test pack, tanda dia benar-benar positif hamil. Sungjin melihat alat itu dan langsung tersenyum menatap Berlin.

"Kau kan jalang. Bisa saja lelaki lain yang pernah kau tiduri atau----"

PLAKKK, Berli menampar Sungjin cukup keras. Emosinya sudah tak bisa ditahan seiring dengan air matanya yang mulai berjatuhan.

"Aku memang bekerja di bar. Tapi kau adalah satu-satunya lelaki yang pernah tidur denganku!" sentak Berli.

"Oh ya? Kalau begitu tunggu saja sampai anak itu lahir dan kita bisa buktikan" kata Sungjin santai.

"Nikahi aku sekarang atau ayah akan marah dan mengusirku dari rumah"

Sungjin diam mendengar ucapan Berli. Kemudian dia menatap Berli dengan tatapan dalam.

"Kita melakukannya hanya untuk senang-senang. Tidak ada perjanjian aku akan bertanggung jawab jika kau hamil"

"Bedebah kau!" Teriak Berlin.

Sungjin senyum. Kemudian dia mengambil sesuatu dari dalam dompetnya.

"Aku mencintai wanita ini, bukan kau"

Sungjin menunjukkan foto Vaya. Berlin meremas tangannya dan merampas dompet Sungjin lalu mengambil foto Vaya.

"Hey Berli!!!" Sentak Sungjin.

Berli tidak mendengar sentakkan Sungjin. Lantas dia menyobek foto Vaya dan..

PLAKKKK

"KAU GILA?!"

Sungjin dengan membabi buta menampar Berli. Yaa, dia tidak peduli bahwa Berli adalah seorang wanita.

"Aku tidak peduli wanita itu siapa. Sekarang yang aku mau, kau tanggung jawab!"

"Kalau aku tidak mau?"

"Aku akan melaporkanmu ke polisi!"

"Haha, kau ada bukti?"

Berli diam. Dia menjatuhkan tubuhnya san menangis. Dunianya hancur. Lelaki yang dia anggap manis itu menghancurkan hidupnya bahkan masa depannya sekarang suram. Haruskah dia menanggung ini semua? Apakah dia mampu menanggung rasa malu?

Berli tertekan. Sungjin tidak bereaksi apapun kecuali diam dan menatap Berli. Tentu saja tanpa wajah bersalah. Kejam.

•••

Sungjin santai ketika polisi mendatanginya dengan membawa sebuah surat.

"Ada apa pak?"

"Apa benar kau Sungjin?"

"Betul, Pak"

"Kau kenal dengan Berli?"

"Ya"

EVILOVE | Sungjin Day6 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang