Part ini mengupas masa lalu Vaya dan Sungjin. Jadi jangan bingung ✌
•••
Vaya duduk jongkok dan melihat kakinya terluka karena tidak sengaja tersandung batu. Ada darah segar terlihat di jempol kakinya.
"Vaya?" Itu suara Sungjin.
"Lihat kakiku berdarah huwaaaaa sakittt" seru Vaya manja.
Sungjin langsung ikut duduk jongkok di depan Vaya dan melihat jempol kaki Vaya yang memang mengeluarkan darah.
"Lain kali kau harus lebih hati-hati agar kau tidak terluka"
"Sakit hiks"
"Ayo kita obati biar darahmu tidak keluar terus"
Vaya menatap Sungjin. Dia meng-kode dengan tatapan manja ala dia.
"Kau mau kugendong?" Tanya Sungjin paham.
Vaya langsung mengangguk ala bayi. Aegyo.
"Aku tidak bisa jalan huhu. Kakiku sakit"
Vaya memang dasarnya selalu manja ke Sungjin. Untungnya Sungjin juga tidak mempermasalahkan hal itu. Sekali lagi, cinta menutup hal buruk seseorang sehingga kita bisa menerima hal itu tanpa kita sadari. Bucin.
"Yasudah ayo kugendong"
Sungjin sudah memapankan diri. Vaya segera naik ke punggung Sungjin dan segera saja dia digendong.
"Kau habis makan batu ya?" Sindir Sungjin.
Plakkk, Vaya memukul Sungjin lembut. Kepalanya bergelondot manja di pundak Sungjin.
"Bob.." panggil Vaya ke Sungjin. Itu panggilan sayang Vaya ke Sungjin.
"Hm?"
"Kau benar-benar akan menikahiku kan?" Tanya Vaya.
"Tentu"
Vaya semakin mengeratkan pegangannya dan mengusap dada Sungjin.
"Hangat" kata Vaya.
Sungjin hanya tersenyum dan terus mengendong Vaya sampai ke rumah.
•••
Vaya menidurkan kepalanya dipangkuan Sungjin.
"Dowoon!!!" Teriak Vaya kencang.
Tak lama adiknya keluar dari dapur.
"Apa kak?"
"Kau lama sekali sih! Kau membuat minuman atau sedang berkebun? Lama sekali!"
Kebetulan pembantu mereka sedang cuti. Jadi mereka melakukannya sendiri.
"Maaf, kak. Aku masih menunggu air mendidih" balas Dowoon.
Vaya geram dan langsung beranjak dari tempatnya menghampiri Dowoon. Matanya galak dan membuat Dowoon menunduk.
"Dasar lelet!"
Vaya segera meracik minuman sendiri. Dowoon pergi menghampiri Sungjin.
"Kakakmu galak sekali yaa haha" sindir Sungjin.
"Mungkin dia bisa saja membunuhku kalau Kak Sungjin tidak ada disini" bisik Dowoon.
"Hey! Kalian jangan membicarakanku yaaa!!!" Teriak Vaya kencang sekali.
Sungjin dan Dowoon hanya bisa tertawa ngakak. Sungjin memang sering berkunjung ke rumah Vaya. Tak heran jika mereka terlihat dekat satu sama lain.
•••
Kedai Coffe
Diruangan belakang yang tak diketahui siapapun, Vaya dan Sungjin melakukan ciuman.
"Eumhh..."
Sungjin memperdalam ciumannya dan sesekali mengigit bibir Vaya dengan kenikmatan. Tangannya mulai bermain ke area yang sedikit sensitif. Tapi...
"Kak Vaya!" Itu suara Dowoon.
Vaya dan Sungjin buru-buru melepas ciuman mereka dan menetralkan suasana. Segera saja Vaya berjalan terlebih dahulu dan menghampiri Dowoon.
"Ayah dan Ibu tadi menelpon. Katanya mereka sudah sampai di rumah. Ayo kita pulang, kak" rengek Dowoon yang sepertinya sudah rindu dengan ayah dan ibunya.
"Iya.. iya"
Vaya diseret paksa Dowoon.
"Aku duluan ya" kata Vaya tersenyum ke arah Sungjin.
Sungjin mengedipkan satu matanya dan melambaikan tangannya. Genit.
Yaa, dulu mereka sedekat itu.
🌸🌸🌸
Sedikit gambaran masa lalu Vaya sama Sungjin
Next ~
KAMU SEDANG MEMBACA
EVILOVE | Sungjin Day6 ✔
FanfictionApakah memutuskan untuk tetap mencintaimu adalah sebuah kejahatan?