02

436 18 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terlihat seorang lelaki baru pulang dari sekolah dan keluar dari mobilnya berjalan kearah rumah yang begitu besar.

Tak sama sekali mengucap salam dan langsung berjalan ke arah tangga.

"Fatur"ucap wanita paruh baya yang tak begitu tua dan Masi terlihat cantik.

Lelaki itu berhenti"jangan panggil saya dengan nama sialan itu"wajah yang datar tak menatap wanita paruh baya tersebut.

"Tapi nak"

"Nama saya kasaga Milano bukan Fatur saya ingatkan itu "masih menatap lurus dan berjalan ke arah tangga.

"Kamu Masi belum memaaf kan mama nak?"ucap sang mamah.

"Hah?maaf?selama ini kalian kemana?kalian terus mengurus anak kesayangan anda yang sekarang diliang kubur"

"JAGA UCAPAN KAMU FATUR DIA KAKAK KAMU"sang mama sudah tak bisa menahan emosinya.

"MAU KALIAN APA?HAH!! SETELAH KALIAN PINDAHIN KESANA KEMARI ANDA KIRA SAYA BARANG DI ANTAR KESA KEMARI"Fatur atau saga sudah tak bisa menahan emosinya.

"Udah mah jangan dipermasalahkan"sang papa baru datang dari luar.

Brakk

Fatur/saga melempar tasnya sembarangan dan tak jadi kelantai dua melainkan dia berjalan keluar.

"Mah kita harus sabar ini semua salah kita ma, Fatur seperti ini karena kita"ucap snag ayah yang mengusap punggung dan mama yang menangis.

Dilain tempat Fatur ataupun saga sedang berada dalam mobil yang kecepatannya diatas rata rata.

Beginilah Fatur dia sangat sulit mengendalikan amarahnya dari kecil.

"Aarrgghhhhhhh"dia berteriak dalam kecepatan yang sangat rentan.

Dia berhenti di tepi danau dan duduk di rumput-rumput hijau yang sepertinya jarang diinjak oleh manusia.

Dia sudah menunduk dan bersandar ke mobil yang disayangi itu.

•••

"Eh ini gue yang ambil Lo bisa ambil lain sana hush..hush"ucap dhilak seperti mengusir kucing.

"Is dhilak Lo kok pelit banget sih dikit doang"Della yang sedang duduk disamping dhilak ingin meminta makanan dhilak yang baru dia ambil dari dapur Vien.

"Ck kek gada makanan lain aja Lo"dhilak sambil memakan makanannya.

"Alah muka Lo aja yang cantik tapi pelit"sudah berjalan kearah dapur."DASAR PELIT"teriak nya dari arah dapur.

"Bodo amat penting gue kenyang"ucap dhilak sambil menonton film yang dia suka.

"Elah itu aja brantem kuy temenin gue ke caffe gue laper ni pengen makan nasi"Vien mengelus perutnya.

troublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang