27

201 21 3
                                    


Betapa terkejudnya Habibie dan Edo setelah mendengar itu pasalnya bossnya akan marah kalo dhilak sampai kenapa Napa.

"Lo gak bohong kan dek?"tanya Edo ragu.

"Buruan kak hiks hiks"ujarnya menari tangan Edo.

Mereka pun berlari kearah gudang tersebut tak peduli guru melihat mereka yang sedang berlari tepatnya bolos dijam pelajaran.

"Kak buruan"ujar Keysa tersebut.

"Gimana bukanya do pintu besi?"tanya habibie bingung.

"Dhilak Lo didalam kan?"teriak Edo dan tak ada jawaban dari dhilak.

"Gausah banyak omong bego gimana cara bukanya!!"ujar Habibie yang sudah emosi.

"Lo beneran dhilak di dalam dek"tanya edo kepada Keysa.

"Tadi aku diancam sama kak pretty buat manggil kak dhilak kesini"ujarnya yang masih segukan.

"Shit bisa bisa Fatur marah dengan kita!!"ujar Edo.

"Anjing!! Sekarang bukan itu masalaahnya Lo cari cari cara buat buka pintunya bangs*t"ujar Habibie yang sudah emosi.

Edo pun melihat kemarahan Habibie dan beralih ke gembok tersebut,lalu dia mencari batu mungkin sjaa bisa.

Edo pun mencoba dengan batu yang tak terlalu besar untuk merusak gembo tersebut tapi hasilnya nihil karena gemboknya snagat besar.

"Biar gue aja anjing!!"ujar Habibie yang emosi dan merebut batu tersebut.

Habibie mencoba berkali kali namun hasilnya sama tapi tak pantang menyerah samapi tangannya berdarah dia tak perdulikannya.

"Tangan Lo bie"ujar Edo panik.

"Gue gak peduli yang penting dhilak selamat!!"ujar Habibie.

Setelah beberapa menit Habibie mencoba dengan batu itu akhirnya gembok tersebut rusak dan perlahan mereka masuk.

"DHILAK!!!"ujar mereka.

Yang mereka lihat dhilak yang sudah pingsan sambil memegang perutnya yang sudah berlumbur darah dan tergenang dimana mana.

"Dhilak sadar dhilak"ujar Habibie yang panik melebihi panik edo.

Habibie pun menggendong dhilak ala bridalstyle dan berlari menuju parkiran yang sangat jauh dari lapangan.

"Buruan do keluarin mobil Lo"ujar Habibie yang panik.

Edo pun berlari lebih cepat dari Habibie dan berlari menuju mobilnya untung saja mobil tidak dihalang mobil lain.

Siswa yang berjalan dipingiran koridor heboh melihat dhilak yang berlumbur darah yang sedang di gendong Habibie.

"Buruan bie"ujar Edo yang membuka pintu mobil.

Diperjalanan Habibie berusaha membuat dhilak sadar namun hasilnya nihil yang membuat Edo bingung Habibie begitu panik.

"Dok tolong dok"teriak habibie.

Sebuah blangkar datang menuju Habibie yang membantu dhilak untuk di baringkan di blangkar dan di bawa ke ugd bahkan bajunya juga sudah mengenai darah dhilak.

"Ini gak boleh terjadi..ini gak boleh terjadi..."lirih Habibie yang dari tadi mondar mandir dan mengucapkan kalimat itu berulang ulang.

"Bie.."panggil Edo.

"Bie!!"

"HABIBIE!!"teriak Edo.

"Apa!"ujarnya judes.

troublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang