35

227 22 8
                                    

Dua jam setelah kejadian adu mulut antara dhilak dan Fatur

Ceklek

Fatur kembali ke ruangan dhilak setelah menenangkan diri,Fatur melihat dhilak sudah tertidur mungkin efek dari obat yang diberi dokter,Fatur berjalan mendekat menuju dhilak yang tertidur pulas dan mencium kening dhilak seraya menyelimuti dhilak.

***

"Assalamualaikum"ujar Della dan Vien yang baru datang.

"Stttt"ujar dhilak sambil menunjukan Fatur yang sedang tertidur di sofa.

"Lo udah baikan"ucap Della mengecilkan Suaranya.

"Udah,tapi belum boleh dipulangin tunggu jahitannya kering kata dokter"ujar dhilak.

"Fatur di d.o lak"tanya Vien kepada dhilak.

"Hampir,karna nama kita udah didaftarkan ke pusat jadi Fatur gak jadi di d.o"jawabnya.

"Berarti masih sekolah dong"ujar Della.

"Pas ujian"ketus dhilak dingin.

"Hah? maksudnya?"tanya mereka barengan membuat membuat dhilak terkekeh.

"Mungkin Bu sella auto nyerah lihat Fatur"ujar dhilak sambil bercanda.

"Bisa aja Lo"ujar Vien sambil tertawa.

Dhilak tersenyum.namun,Vien dan Della tau dari senyuman itu dhilak menyimpan masalah,mereka sudah mengenal dhilak dari pertama masuk smp sampai sekarang.

"Lak.."lirih Della menatap dhilak.

"Iya,kenapa?"ujarnya sambil tersenyum.

"Kita tau Lo nyimpan masalah,Lo brantem lagi sama fatur atau masalah lain"tanya della ragu atas perasaan sahabat nya tersebut.

"Iya lak,gimana pun Lo nyimpan masalah Lo sampe gak kelihatan sekali pun,tetap aja kita tau kalo Lo nyimpan Masalah"ujar Vien menambahkan ucapan Della.

Dhilak menunduk menahan tangisnya, sahabatnya benar bagaimana pun menyimpan masalah mereka pasti tahu,apalagi dhilak sangat kelihatan sekali menyimpan masalah,dari raut wajah nya yang tiba tiba tersenyum lebar seakan akan tak ada masalah.

"Jangan nangis lak nanti Fatur kebangun"ucap Della sambil mengelus punggung dhilak.

"Iya lak"sambung Vien.

"Yaudah kita bicarakan di taman aja,Vien ambil kursi roda buat dhilak"ujar Della dan diangguki oleh Vien.

Sebenarnya dari mereka datang Fatur sudah terbangun tapi malas membuka matanya apalagi mendengar ocehan sahabat dhilak membuat kepala Fatur pusing.

"Maafin gue lak"batin Fatur.

***

"Sekarang nangis sekuat tenaga Lo lak biar Lo lebih tenang"ujar Della sambil memeluk dhilak.

Dhilak menagis tak bersuara,dia menagis walau menahan suaranya agar tak membuat sekitar menatapnya,mereka duduk ditaman sambil memeluk satu sama lain,posisi mereka dhilak di antara mereka.

"Lak...."

"Kenapa dell?kenapa Fatur nyimpan masalahnya sendiri,selama ini apa gunanya gue,gue hanya penambah masalah buat dia,seakan akan gue ini bukan siapa siapa buat dia hiks hiks"jelas dhilak sambil terisak.

"Gue ngerepotin dia terus,gue buat dia jadi terbebani,gak salah kan kalo gue bantu dia?setidaknya gue tau masalah hidupnya dan memberi semangat juga dukungan"sambungnya lagi.

"Lak...maksud Fatur bukan itu,mungkin fatur gak mau Lo kenapa napa atau gak mau Lo terbebani seperti dia,mungkin juga dengan menyimpan masalahnya dia bisa melindungi Lo,berpikir positif dhilak!!setidaknya Lo selalu ada disisi dia"ucpa della sambil menenangkan pikiran dhilak.

troublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang