21

283 26 6
                                    


Awalnya Fatur menawarkan handphone tapi menurut dhilak lebih baik diperbaiki jangankan beli memperbaiki saja sudah mahal karena berlogo Apple.

Setelah Fatur mengantar dhilak untuk memperbaiki handphone nya mereka pergi ke sebuah mall sampai jam 10.00 malam hingga dhilak tertidur dimobil.

Ini bukan adgan dimana seorang lelaki mengendong gadisnya ala bridalstyle jika saja apartemen dhilak tak setinggi itu maka dia akan mengendong ya.

"Sayang udah sampe!"ujarnya sambil mengusapkan pipi dhilak.

Fatur pun turun dari mobilnya dan berjalan kearah pintu dimana dhilak duduk disampingnya.

"Dhilak udah sampe kamu mau aku gendong kek difilm film"ujarnya lagi sambil bercanda.

Karna separuh nyawanya belum berkumpul Fatur menuntun dhilak dipelukannya sampai dikamar dhilak.

Fatur pun membantu menyelimuti tubuh dhilak dan duduk disamping dhilak dan mengelus-elus kepala dhilak sampai kembali tertidur nyenyak.

"Gue Masi takut kehilangan Lo lak"lirihnya yang masih mengelus-elus kepala dhilak.

"Atau gue yang akan pergi"lirihnya lagi sambil tersenyum.

"Gue lelah lak sama semua ini gue juga gatau kapan berakhir,disisi lain gue harus jaga Lo disisi lain gue juga harus melawannya,gue udah gak bisa kabur dari masalah lak"batin Fatur dan mengeluarkan setetes air matanya.

"Good night sayang"bisiknya pas ditelinga dhilak dan mencium kening dhilak.

Fatur pun perlahan melepas tangan dhilak yang dari tadi menggenggamnya dan berjalan keluar dari kamar dhilak.

"Sampe kapan gue dalam masalah ini gue takut kehilangan Lo lak gue takut gue gak bisa lagi disisi Lo lak"gumamnya dan berjalan perlahan.

Fatur pun kelaur dari apartemen dhilak begitu juga Fian yang keluar dari apartemen Vien.

Fian mendekati kearah Fatur dan mereka berjalan bersama untuk turun.

"Gue tau masalah Lo tur gue juga tau semua rahasia Abang Lo"ujarnya tiba tiba.

"Gue juga udah kenal Lo sebagai sahabat Abang gue"ujarnya dingin.

"Lo jangan putus asa tur Lo harus kuat seperti Abang Lo yang berjuang sampai mati demi dhilak"ucap Fian menatap Fatur.

"Gue gak sanggup kalo kehilangan dhilak gue juga gak sanggup lihat dhilak sedih kehilangan seseorang yang dia sayang untuk kedua kalinya"lirihnya dan bersandar di tembok dekat lift dan menutup matanya.

"Lo harus berusaha tur Lo gak liat perjuangan Abang Lo sampai mana!!sekarang lo yang lanjutin perjuangan itu dan Lo harus semangat!!"ujarnya sambil memengang pundak Fatur.

"Gue mau balik ke Inggris bang"lirihnya masih menutup matanya.

"Gak tur Lo jangan tinggalin dhilak sendiri!!"pungkasnya.

"Gue harus apa bang kalo Oma udah ngancam"ujarnya.

"Jangan bilang__"Fian mengantungkan kalimatnya.

"Iya bang gue harus apa!!gue harus apa!!"lirihnya dan merosot kebawah.

"Tur acaranya setelah lulusan kan?"tanya Fian dan Fatur hanya mengangguk untuk jawabannya.

"Gunakan sebaik baiknya waktu itu tur! Perbaiki semua masalah itu jangan sampai acara itu terjadi!!"ujar Fian.

"Kalo Oma menghendaki gue bisa apa bang ini semua gara gara dia"ketusnya.

"Jangan sampe terjadi tur itu bakal buat banyak orang hancur salah satunya adalah dhilak"ujarnya.

troublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang