34

223 20 7
                                    

Dhilak melamun dan tak berbicara sepatah kata pun dia sudah mengunci rapat mulutnya entah apa yang dia pikirkan.

"Sayang kamu kenapa kok diam?"tanya Fatur yang baru saja pulang dari sekolah karena kejadian kemaren dia harus ke sekolah dan orang tuanya.

Dhilak menggeleng kepalanya.

"Dhilak..."Fatur bingung dengan tingkah dhilak.

Flashback
Dua jam yang lalu

Ceklek

"Fatur kamu___"ucapan dhilak terputus saat melihat kearah pintu yang ternyata bukan Fatur.

"Hai sayang"ujar lelaki tersebut sambil tersenyum.

"D...da..Dafa"ujar dhilak gugup melihat lelaki yang bernama Dafa.

"Iya dhilak ini aku"ucapnya sambil tersenyum.

"Dafa udah meninggal ini hanya ilusi gue"ujarnya gemetar.

"Ini aku Dafa dhilak kamu lupa,aku masih hidup sayang"ujarnya.

"Gak Dafa udah gak ada hiks hiks"tangisnya gemetar.

"Dhilak tatap mata aku"ujar Dafa dan memegang kedua pipi dhilak.

Flashback off

"Dhilak aku gak suka kamu melamun gini cerita kalo lagi ada masalah jangan melamun"ujar Fatur dan memegang tangan dhilak.

Tiba tiba dhilak menangis histeris dan terisak membuat Fatur bingung terhadap dhilak yang tiba tiba nangis Tampa tau masalahnya.

"Sayang"lirih Fatur dan memeluk dhilak.

"Tur hiks hiks"ujarnya sambil terisak.

"Iya kenapa cerita sama aku"ujar Fatur mengelus rambut dhilak.

"Maafin aku hiks hiks"

"Kenapa?kamu gak salah sayang"ujar Fatur lembut.

"Aku pasti ngerepotin kamu kan"ujarnya masih menangis.

"Gak dhilak,kamu gak ngerepotin kok!siapa bilang kamu ngerepotin"ujar Fatur untuk meyakinkan dhilak.

"Aku gak dengar yang kamu bilang sebelum kamu pergi,aku malah pergi sendiri,ini salah aku tur hiks hiks"ujarnya dhilak menguatkan pelukannya.

"Engga sayang,ini udah takdir mungkin,kita syukuri apa yang terjadi mungkin suatu saat kamu mendapatkan yang lebih baik dari itu"tutur Fatur masih mengelus rambut dhilak.

Sebenarnya dhilak bukan menangis karna itu dia menangis melihat Dafa yang tiba tiba ada dihadapannya padahal dia melihat sendiri Dafa dimakamkan.

"Aku takut tur...aku gak mau kamu lihat Dafa yang masih hidup..aku tau kamu benci sama dafa...aku tau saat kamu benci dipanggil dengan dafa tur...aku takut...."batin dhilak menahan sakit seperti Fatur rasakannsekarang.

"Dhilak...."

"Hah?"ujarnya tersadar dari lamunannya.

"Kamu melamun lagi!!aku gak suka"ujar Fatur dan menghapus air mata dhilak.

"Hehe iya"

"Jangan melamun terus"ketusnya.

"Gimana tadi hasilnya"tanya dhilak tentang dia dipanggil ke BK.

"Ya gitu"ujarnya bingung.

"Fatur aku gak suka yaa kamu bohong gini,jawab jujur"ujar dhilak.

"Jangan marah"ujarnya sambil memegang kedua tangan dhilak.

troublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang