Joseon, sebelum kelahiran Putra Mahkota
~
~
~
Istana sedang bersuka cita ketika mendengar tentang kehamilan Ratu Soo Jin. Upacara-upacara dilakukan demi memberkati bayi yang ada didalam perut sang Ratu, dengan diiring beberapa perayaan demi menjaga kelangsungan hidup anggota-anggota kerajaan dari mata jahat.
"Bayi sehat yang akan membawa perubahan pada Joseon." Bak Eui -seorang mudang kepercayaan Raja yang berasal dari istana bintang tersenyum ketika tangannya mengelus permukaan perut Ratu dengan pelan. Tapi tak lama kemudian, senyuman itu hilang, tergantikan dengan kernyitan di kening keriputnya.
Bak Eui menatap pada Ratu dengan pandangan gusar, "Seorang Raja yang tidak digantikan oleh keturunannya, dan nasib baiknya hanya berada disekitar sang bintang."
"Yang Mulia.... bayi ini adalah Raja yang tidak bisa menjadi matahari."
Ratu Soo Jin mengerjap, tangannya dengan lembut mengelus permukaan perutnya dengan menatap panik pada Bak Eui dihadapannya. "Apakah bayiku akan membawa nasib buruk untuk Joseon nantinya?"
Bak Eui menggeleng, di keluarkannya sebuah wadah dengan cairan hijau pekat yang terisi didalam wadah itu. Wanita tua itu menutup mata dan merapalkan beberapa doa. Hingga setelah menyelesaikan doanya, ia mencelupkan jarinya pada cairan itu dan tetesan air di jarinya ia tampung pada tangan Ratu yang telah ia buat mengadah.
"Bulan akan tetap menjadi bulan, dan matahari akan selalu menjadi matahari. Jika dewa berkehendak, bintang akan tetap menyertai putra mahkota disetiap nafasnya. Yang Mulia, bayi anda akan selalu dikelilingi oleh orang-orang yang menjaganya. Langkah kakinya seringan angin, senyumnya pun menyerupai matahari."
Bak Eui tersenyum, kembali mengelus perut sang Ratu dengan pelan.
"Joseon... tidak akan mengalami kesusahan dibawah kendalinya."
Putra Mahkota diramalkan akan lahir pada lunar keempat, disaat bulan menunjukkan diri dengan bentuknya yang setengah lingkaran.
Ratu Soo Jin tersenyum manis, dirinya sungguh menantikan untuk melihat wajah bayinya yang tak terasa akan lahir kedunia. Membayangkan bagaimana bahagianya bisa melihat sosok mungil yang menjadi bagian dari dirinya dan Raja.
"Berkah sungguh melimpah untuk anda, Wangbi-mama."
Ratu Soo Jin mendongak ketika suara lembut seseorang menyapanya.
Permaisuri Raja itu tersenyum, menyambut kedatangan Chae A-Young dan Jaehyun Wangja yang sepertinya baru saja berkeliling.
"Chae-bin," panggil Ratu dengan nada penuh kebahagiaan. Ia menggenggam tangan Chae A-Young dengan senyum yang tak sekalipun luntur diwajah cantiknya. Membuat selir Raja itu juga membalas senyuman Sang Ratu dengan sama lebarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Flower's Letter; ╰Noren╮
Fiksi PenggemarDisaat taktik dan intrik penguasaan istana berjalan seiring dengan kisah cinta milik Sang Putra Mahkota. Jika Lee Jeno telah jatuh cinta, Renjun yang hanya seorang hamba tidak akan bisa apa-apa. _________________________________________ Start : 23...