Selamat membaca.
jangan lupa vote and komen ya, terimakasih buat yang udh mau baca ff aku ini. Terimakasih buat yg udh vote and komen, aku sangat menghargai dukungan kalian. terimakasih buat yg udh mau kasih dukungannya, aku sayang kalian, terimakasih sekali lagi, selamat membaca semua.
.
..
.
.
.
.Bagi kebanyakan orang membuat sebuah keputusan itu adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. jika sekali saja salah langkah, siap-siap saja menyesal seumur hidup.
Kini jeonghan dan yang lain sedang duduk di rumput taman belakang, sadari 10 menit tadi mereka berkumpul belum juga ada yg mau membuka pembicaraan untuk menyelesaikan masalah mereka ini. jangankan membahas masalah, bicara saja belum.
"Jadi...apa keputusan hyung?" seungkwan sudah tidak tahan dgn suasana seperti ini. jadi dia lebih dulu mengawali pembicaraan ini dari pada hanya diam sampai besok pagi.
"Hyung juga tidak tahu, kita tidak boleh gegabah dalam masalah ini. tapi kita juga harus berfikir dewasa, kita tidak boleh mengikuti ego kita sendiri," jeonghan sebagai yg paling tua merasa dia harus bertanggung jawab. dia selalu begitu, dia selalu memikirkan sesuatu secara berlebihan dan diakhiri dgn dia tidur di ranjang rumah sakit.
"Tapi kita juga harus menanggung resikonya kan kalau kita salah langkah?bagaimana kalau ini akan membuat kita menjadi manusia dgn penyesalan paling besar? apa kah kita akan sanggup?" ini wonwoo sedari tadi dia selalu saja berfikir negatif.
"Aku juga berfikir begitu, tapi...setelah melihat betapa hancurnya mereka kemarin, aku..aku..aku jadi kasian," balas minghao sembari mengelus perut buncitnya dgn tatapan sendu.
"Nee, aku juga kasian, bahkan dia rela berlutut di kaki ku. di satu sisi aku kasian pada mereka dan ingin membantu mereka, tapi di satu sisi lain aku juga tidak rela memberikan mereka nanti," jihoon yg sedari tadi cuma diam mulai membuka suara,dia sekarang benar-benar bingung.
"Huh...hyung apa yg harus kita lakukan, kenapa di saat seperti ini otakku tidak dapat bekerja. aku juga sangat tak rela jika bayi yg akan ku kandung beberapa bulan kedepan ini pada akhirnya akan menjadi milik orang lain," seungkwan sudah hampir menangis, dia sangat sedih, dia tidak tahu harus berbuat apa.
Joshua tiba-tiba beridiri, dia melihat ke langit yang sedang menunjukan indahnya. tidak ada yg tahu apa yg sedang dia pikirkan sekarang, dia juga bingung, tapi dia juga harus bersikap dewasa dan berfikir bijak.
"Ayo kita kembalikan apa yg seharusnya tidak menjadi milik kita," joshua sudah memutuskan sesuatu yg sangat dia yakini akan membuat dirinya menjadi orang yg paling menyesal nantinya.
Matanya berkaca-kaca, tangan kanannya mengelus perutnya yg sekarang sudah tidak rata lagi. dia melihat kearah teman-temannya dgn air mata yg mengalir tapi senyuman tak lepas dari bibirnya.
"Nee, ayo kita meberikan mereka kembali
aku...aku..juga..hiks..aku juga tidak bisa bersikap egois dan keras kepala. aku..hiks..tapi aku juga tidak tahu harus berbuat apa,"jeonghan menangis tersedu-sedu, dia sangat frustasi sekarang ini.Sedangkan yang lain mereka hanya mengangguk dgn keputusan joshua dan jeonghan. joshua benar, 'mereka harus mengembalikan apa yg seharusnya tidak menjadi milik mereka'
Sedangkan di kerajaan Diamond sana sang raja hanya menatap kasian keenam pria manis itu.
"Aku jadi kasihan melihat anak ku sendiri. mereka sudah dibuatakan oleh cinta, semua yang baik mereka anggap buruk, sedangkan yg buruk selalu mereka anggap berlian. kalau sampai para lelaki manis itu mengambil keputusan yg salah, bukan hanya mereka yg akan tersakiti. tapi semuanya, mereka semua, dan aku sangat yakin mereka akan sakit pada akhirnya. aku juga sangat yakin kalau putra-putraku yang sombong itu akan hancur pada akhirnya, akan hancur karna kesombongan mereka sendiri," dan setelah itu sang raja hilang dari singgahsana nya, kemana dia? tidak akan ada yg pernah tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IS THIS REAL?
FanfictionApa yang akan terjadi jika enam bintang di langit berubah menjadi enam pria tampan dan menetap di bumi dengan beberapa pria asing yang belum mereka kenal melewati mimpi? dan pasti hal ini ditentang hebat oleh si pemimpi? dan disinilah, disini lah se...