Menemukanmu

52.8K 2.1K 21
                                    

Bella sedang bermain bersama pelayan setianya. mereka bermain tebak harum bunga. Permainan sederhana yang sudah sangat sering Bella lakukan.

Bella sangat menyukai keindahan dan keharuman bunga bahkan Bella bisa mengenali jenis bunga hanya dengan menyentuh atau mencium harumnya tanpa harus melihat.

"Kau tau kenapa aku sangat menyukai bunga?" Bella bertanya kepada pelayan nya dengan mata yang masih tertutup dan tangannya memegangi setangkai bunga.

"Karena nona menyukai harumnya?"
Jawab sang pelayan.

"Bukan hanya itu, tapi bunga juga bisa mewakili perasaan seseorang entah itu sedih ataupun bahagia," jelas Bella terdengar sangat memahami makna bunga.

Bella menjawabnya dengan bibir yang tersenyum lalu dia mendapatkan jawaban lain nya.

"Aku tau! ini pasti bunga kesukaan ku. Ini bunga Lily putih," tebak nya.

Bella membuka mata dan melihat bunga yang dia genggam memang bunga Lily yang sangat dia sukai.
Dia dan pelayan nya nampak tertawa begitu lepas karena memang Bella selalu terlihat bahagia selama hidupnya.

Di tengah tawa, mereka tidak menyadari ternyata seseorang sedang mengamati mereka dari jauh. orang itu sangat tidak menyukai tawa bahagia yang di tunjukkan oleh Bella.

Dia adalah Marcel yang sedang mengamati Bella dari jauh. Marcel berhasil melacak tempat persembunyian Roby dan tidak sabar untuk segera menghancurkan keluarga kecil itu lalu menjadikan putri Roby sebagai objek balas dendamnya.

kali ini Marcel tidak akan menculik ataupun membawa paksa Bella dari tempat persembunyian ayahnya. tapi Bella lah yang akan keluar dan mendatangi Marcel suatu saat nanti, Marcel akan dengan senang hati menyiksa putri tercinta Roby sama persis ketika Roby menyiksa Inka

"Bagaimana mungkin kau bisa terlihat bahagia hidup bersama ayahmu? seorang yang telah memperkosa wanita tak berdosa." Ujar Marcel dari balik mobilnya.


***

Karena melihat hari mulai gelap dan akan turun hujan akhirnya Bella dan pelayan nya memutuskan untuk kembali ke villa.

Bella yang berjalan di pinggir jalan tiba-tiba saja terserempet oleh mobil yang melaju begitu kencang.
Dengan sangat mendadak mobil hitam itu berhenti tidak jauh dari tempat Bella yang sedang terjatuh lalu seseorang keluar dari dalam mobil mendekati Bella untuk memeriksa keadaannya.

"Maafkan aku yang ceroboh ini. Apakah kamu terluka parah?"
Tanya seorang pria yang ternyata adalah Marcel.

"Aku tidak terluka parah jangan khawatir." Bella membalas tatapan bersalah pria asing itu dengan senyuman.

Marcel berhasil membuat Bella tetarik padanya karena kelembutan dan karisma seorang lelaki sejati yang Marcel tunjukkan pada Bella.

Ini adalah awal yang begitu manis dimana Marcel memberikan saputangan berwarna coklat keemasan kepada Bella untuk menutup lukanya dan berhasil mendapatkan nomor ponsel gadis belia yang akan segera masuk ke dalam neraka yang sudah marcel ciptakan sejak lama.

Saat sampai dirumah ternyata Roby sudah menunggu kepulangan putrinya dengan begitu gelisah karena takut Marcel akan menemukan putrinya. Tapi ternyata Bella kembali bersama pelayan nya berjalan tertatih akibat luka kecil di kaki dan tangan bella.

Membuat Roby dan Liana terkejut segera mendatangi Bella dan bertanya apa yang membuat putri mereka terluka.

"Kenapa kamu bisa seperti ini sayang?" Liana sangat khawatir melihat keadaan putrinya.

"Ma, ini hanya luka kecil, tadi Bella tidak sengaja terserempet mobil."
Bella tersenyum untuk menenangkan ayah dan ibunya

"Astaga siapa yang berani menabrak putri kesayangan papa ini hah! Akan kupatahkan tulangnya," tegas Roby.

Bella kembali menjelaskan kalau dia baik-baik saja tapi dia tidak menjelaskan kepada mereka kalau dia baru saja bertukar nomor dengan seorang pria tampan yang membuatnya terpesona.

"Lagi pula sudah papa katakan padamu, kalau mau bepergian harus di temani oleh supir dan penjaga. Jangan suka pergi diam-diam sayang."

"Iya pa, maafkan Bella. Sekarang Bella pergi ke kamar dulu ya. Mau istirahat."

Roby mengangguk membiarkan putrinya beranjak pergi.

***

"Aku akan segera membalaskan kepedihanmu sayang. Pria itu akan segera menerima balasan dari perbuatannya, setelah itu kamu bisa bahagia disana." Marcel mengusap lembut bingkai foto Inka yang begitu cantik.

Tanpa bisa ditahan air mata Marcel kembali menetes bila mengingat semua kenangan nya bersama wanita itu. Inka selalu bahagia dengan hadiah kecil yang Marcel berikan untuknya dan wanita itu merasa paling beruntung bisa memiliki seorang kekasih berhati lembut dan penyayang seperti Marcel.

Sayangnya kini Marcel yang Inka cintai telah hilang dan berubah menjadi pria keji yang penuh dendam dan amarah.

"Besok aku akan memikat hati anakmu Roby! Dan akan ku buat dia menentang ayahnya sendiri. Selamat menyaksikan kehancuran dari orang yang kau sayangi dalam hidupmu!"

Marcel menjatuhkan tubuhnya di atas gaun dan baju pengantin nya bersama Inka yang masih tersimpan utuh tanpa tersentuh tangan.

Bahkan marcel masih memakai cincin pernikahan nya dan menyimpan milik Inka didalam kotak cincin yang tersimpan rapi.

Hidup terus berjalan dan waktu terus berputar. Telah banyak yang berubah saat Marcel kehilangan segalanya lima tahun lalu,namun ada dua hal yang abadi yaitu cinta Marcel pada Inka dan dendam marcel kepada orang yang telah merenggut belahan jiwanya.

Hari pembalasan dendam sudah semakin mendekat tapi Roby belum juga menyadari hal itu.

Dia belum menyadari kehancuran putri sematawayang nya akan segera dimulai hingga masa depan yang dia cita-citakan hanya akan tinggal menjadi cita-cita.

Sedangkan putrinya masih tersenyum sendiri, tersipu malu karena mendapat pesan manis dari Marcel yang tidak dia ketahui adalah raja dari segala kekejaman.

Dia sangat tersanjung oleh kata pujian Marcel yang mengaggumi kecantikan nya. Bella yang begitu naif sangat mudah terpancing hingga besok dia akan pergi lagi ke taman untuk menemui Marcel.

==================
Jangan lupa vote dan komen untuk membantu mengembangkan karya ini.

Isabella - "A" series #1[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang