Seperti ucapan Marcel sebelumnya, dia mengobati luka Bella. Tentu saat itu Bella menangis kesakitan menahan sakit. Tapi Marcel tetap tenang mengolesi obat di seluruh bagian luka Bella.
"Sakit Marcel," ucap Bella terisak.
"Sudah selesai," sahut Marcel.
Cup!
Mata Bella membulat sempurna ketika merasakan lehernya di kecup singkat oleh Marcel. Tidak tau apa alasan yang pasti Marcel melakukan itu tapi perbuatan Marcel berhasil membuat tangisan Bella berhenti seketika.
"Biar aku ambilkan sarapan."
Marcel beranjak sejenak keluar kamar kemudian kembali bersama senampan makanan dan juga minuman.
Tetapi ketika Marcel baru saja akan masuk kekamar dan membawakan sarapan untuk Bella, tiba-tiba ponselnya bergetar menunjukkan panggilan dari nomor tidak di kenal.
"Ibu," panggil Marcel kepada Hayati yang sedang sibuk memberikan arahan kepada para pelayan.
"Apa ada yang bisa saya bantu tuan?"
Marcel menyerahkan nampan di tangannya kepada Hayati.
"Tolong antarkan ini untuk Bella karena dia harus sarapan setelah itu minum obat. Aku akan menyusul nanti," jelas Marcel begitu sopan.
"Iya, biar ibu antarkan." Hayati tersenyum menerima nampan titipan Marcel.
"Obatnya juga sudah ada di atas meja jadi nanti bisa langsung di minum setelah dia selesai makan. Ada obat nyeri juga kalau dia masih merasa sakit," pungkas Marcel berlalu pergi.
Hayati hanya mengangguk patuh lalu masuk kedalam kamar Bella. Gadis itu tampak Sedang duduk sambil termenung memandangi taman dari balik jendela kamar.
"Permisi," ucap Hayati yang kini berdiri di samping Bella.
Sempat terkejut karena kedatangan Hayati kini Bella memasang senyum ramah dan di balas serupa oleh wanita paru bayah tersebut. Hayati meletakkan nampan di atas meja.
"Kenalkan, saya adalah Hayati, pengasuh tuan Marcel sejak dia masih kecil. Saya bekerja di sini dan sekarang di tugaskan untuk menemani nona sarapan."
Keramahan Hayati membuat Bella langsung merasa nyaman. Dia juga penasaran tentang cerita Hayati menyangkut masa kecil Marcel.
"Ibu benar sudah kenal Marcel sejak kecil? Pasti kalian sudah sangat dekat bahkan sampai sekarang ibu masih juga menemani Marcel."
"Nona harus makan dulu." Hayati mengambil mangkuk berisi bubur lalu dia suapkan kepada Bella.
"Dari kecil ibu paling sayang pada tuan Marcel. Dia itu anak yang baik, ramah dan tutur katanya juga sangat lembut. Waktu remaja bahkan sampai dewasa dia tidak berubah. Dulu dia punya banyak teman kadang juga banyak perempuan yang menyukai tuan Marcel."
"Salah satunya istri Marcel?"
"Iya, benar. Istri tuan Marcel adalah salah satu dari banyak perempuan yang menyukai dia."
"Seperti apa wanita itu ya bu?" Bella merasa semakin penasaran.
"Nyonya Inka? Dia itu wanita yang pintar, mandiri dan ceria. Sifat ceria dia itu yang paling di sukai tuan Marcel. Dia juga cinta pertama tuan dari remaja sampai mereka dewasa."
Hayati terdiam bersama pandangan yang menerawang mengingat sesuatu.
"Tidak ada yang menyangka nasib malang menimpa mereka berdua. Semenjak nyonya Inka meninggal membuat tuan depresi sampai sering tertawa, menangis dan berteriak dalam waktu bersamaan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Isabella - "A" series #1[END]
RomantiekTamparan keras melayang dari tangan seorang pria yang tepat mengenai wajah seorang gadis dihadapannya. Gadis yang dia jadikan objek balas dendam untuk segala rasa sakit dan kehilangan yang ia rasakan. ================================ (Cerita ini men...