chapter8

265 46 2
                                    

Setelah hari dimana presedir Lee menyuruh Taeyong untuk pergi ke perusahaan, Taeyong  tidak pernah pulang ke rumah dan tinggal di ruang kantor ayahnya. Dia mencoba mempelajari beberapa dokumen yang ada di kantor ayahnya. Selama beberapa hari juga Taeyong tidak tidur, Sekretaris Kim yang melihat Taeyong merasa khawatir,

“ Taeyong'a... Pulang dan istirahatlah... Kau bisa kemari lagi besok atau lusa. Tidak perlu terburu-buru memahami semua. Aku akan membantumu nanti.” Ucap Sekretaris Kim menyakinkan Taeyong untuk pulang

“ Aku tidak apa apa sekretaris Kim, kita bisa melanjutkannya.” Jawab Taeyong sambil merenggangkan punggungnya

“ Pulanglah... Jangan terlalu memaksakan. Presedir akan khawatir juga jika melihatmu seperti ini.”

" Ayah tidak akan khawatir tentang apapun, dia hanya ingin aku menjalanka perusahaan dan melakukan semua keinginannya."

" Taeyong'a...mungkin kau berpikir ayahmu hanya memaksamu untuk melakukan apa yang dia ingin, tapi sebenarnya dia sangat mengkhawatirkan mu, karena kau adalah satu-satunya keluarganya saat ini. Dia sangat kesepian selama ini setelah meninggalnya ibumu dan kau yang pergi keluar negeri untuk sekolah."

Taeyong hanya terdiam dan merenung mendengar ucapan sekretaris Kim.

“ baiklah aku akan pulang... Terimakasih Sekretaris Kim”

Taeyong segera mengambil jaket dan kunci mobilnya. Dia bergegas pulang dan tidur di rumah.

Sesampainya di rumah, Taeyong berjalan masuk dan akan ke lantai dua untuk istirahat di kamarnya. Saat melewati ruang tamu, dia melihat ayahnya sedang minum teh. Dia tidak menghiraukan ayahnya dan tetap berjalan menuju tangga.

“ jemput So-Hyun  saat dia pulang kuliah dan ajak dia makan malam disini.” Ucap presedir Lee

Taeyong tidak menghiraukan dan tetap berjalan. Sesampainya di kamar dia merebahkan diri ditempat tidur.

“ ini sangat melelahkan dan benar benar menyebalkan!! “ gumam Taeyong

Kemudian Taeyong segera mandi membersihkan diri , dia harus menjemput So-Hyun sesuai permintaan ayahnya .

--

3 hari berlalu setelah Jae-Hyun mengakui perasaannya pada So-Hyun, sejak saat itu juga So-Hyun tidak pernah bertemu lagi dengan Jae-Hyun. Jae-Hyun yang sibuk dengan magangnya di rumah sakit, sedangkan So-Hyun sibuk dengan kuliahnya dan juga harus mempersiapkan pernikahannya dengan Taeyong akhir bulan ini.

Siang itu,  karena So-Hyun merasa pikirannya sangat kacau, dia pergi ke perpustakaan untuk membaca dan mencoba melupakan masalahnya .

So-Hyun duduk sendiri di meja paling ujung dekat dengan jendela  perpustakaan untuk belajar beberapa materi kedokteran . Dia berusaha untuk menyibukkan diri untuk melupakan masalah yang terjadi padanya.

Saat dia sedang membaca tiba tiba seseorang duduk di sebelahnya, dia tidak menghiraukan orang disebelahnya itu dan meneruskan membaca.

3 jam So-Hyun membaca di perpustakaan dan seseorang yang ada di sebelahnya tetap disana  tanpa melakukan apapun, dia tidak membaca buku ataupun belajar , dia hanya duduk seperti sedang menunggu So-Hyun. Karena merasa penasaran, So-Hyun melirik kearah orang yang duduk di sebelahnya. Pria itu memakai masker dan menggunakan Hoodie untuk menutup wajahnya. Dia tertidur sambil duduk dan melipat tangannya ke dada.

“ Waahh Lee Taeyong... Kenapa kau kemari ?? Apa hanya untuk tidur ? dan lagi bagaimana kau bisa tidur dengan posisi seperti itu?” So-Hyun berbicara dengan pelan sambil membereskan barangnya

Ternyata suara So-Hyun didengar oleh Taeyong dan itu membangunkan dia dari tidurnya.

" Apa kau kemari hanya untuk tidur ? Apa tempat tidurmu di rumahmu tidak membuatmu nyaman sampai kau harus tidur di perpustakaan?"

“ apa kau sudah selesai?”  tanya Taeyong

So-Hyun menganggukkan kepala ,

Taeyong berdiri dari tempat duduknya kemudian menarik tangan So-Hyun dan membawanya keluar dari perpustakaan.

“ heii.. kenapa kau menarikku ,?” teriak So-Hyun sambil menepis tangan Taeyong

" Ayah memintaku membawamu ke rumah untuk makan malam . “

So-Hyun hanya terdia mendengar itu. Kemudian mereka segera pergi menuju ke rumah Taeyong.

Diperjalan menuju ke rumah Taeyong, karena di dalam mobil Taeyong sangat sunyi, So-Hyun mencoba mengajak bicara Taeyong.

“ kenapa kau selalu menggunakan masker  dan menutup wajahmu saat keluar ? “ So-Hyun penasaran

“ Hanya untuk menghindari keributan.” Jawab Taeyong singkat

“ Yaaa.. memang selalu akan ada keributan dimana ada kau. “ So-Hyun mengejek Taeyong

Taeyong tidak menghiraukan So-Hyun dan fokus mengemudi mobilnya.

Sesampainya di rumah Taeyong, mereka masuk kedalam bersama . Saat di dalam mereka melihat presedir Lee sudah menunggu di ruang tamu.

“ Hyun’a... Kau sudah datang... Kemari dan duduklah.”

“ ah Baiklah...” So-Hyun tersenyum dan kemudian duduk di sofa berdampingan dengan Taeyong

“ Bagaimana kuliahmu ? Apakah melelahkan ?” tanya presedir Lee

“ lumayan melelahkan karena aku harus bersiap dengan pertukaran pelajar beberapa bulan lagi. Ah bagaimana keadaan anda ?”

“ aku sangat sehat akhir akhir ini. Baiklah kau jangan terlalu khawatir, tempat tinggalmu dan Taeyong sudah ku siapkan saat kau menjalani pertukaran pelajar nanti. Dan untuk magang mu kau juga tidak perlu khawatir. Kau bisa magang di rumahsakit yang ada dibawah naungan LT group.”

" Kenapa aku harus tinggal dengan dia di luar negeri ? Bukankah dia akan mengurus perusahaan?" Gumam So-Hyun dalam hatinya

“presedir kau tidak perlu repot repot seperti itu...” ucap So-Hyun sambil tersenyum

“ Kenapa aku harus direpotkan? Kau akan menjadi menantuku tentu saja aku harus membantumu .”

“ Sudahlah ayah kau akan membebani dia.” Selan Taeyong

“ Baiklah baiklah.. kau baiklah keatas, lihat lihatlah kedalam kamar Taeyong. Taeyong ajak tunanganmu naik ke atas.”

Taeyong hanya memalingkan muka dan berdiri dari tempat duduknya. Di berjalan menuju ke lantai dua diikuti oleh So-Hyun. Presedir Lee hanya tersenyum melihat Taeyong dan So-Hyun .

Saat memasuki kamar Taeyong, So-Hyun terkejut dan merasa kagum dengan kamar Taeyong, yang sangat mewah dan luas

“ uwaaaahhh apakah kamar anak konglomerat semua seperti ini ? Kamarku bahkan seperempat dari tempat ini.” So-Hyun terkesima

" Yaaa bagaimana kau tidak tidur nyenyak saat kamarmu semewah ini?" Ucap So-Hyun sambil melihat setiap sudut ruangan

“ duduklah di manapun kau mau.” Jawab Taeyong sambil menanggalkan jaketnya dan melepas pakaiannya

Melihat Taeyong yang melepas pakaiannya , So-Hyun terkejut kemudian membalikkan badannya dan menutup matanya dengan kedua tangannya,

“ Yaaaakkk Lee Taeyong apa yang kau lakukan ?” teriak So-Hyun

“ Ini kamarku, aku akan mandi dan melepas bajuku. Apa aku harus mandi sambil memakai baju? “

“ apa kau gila ? Ada aku disini. Kau bisa melepasnya saat dikamar mandi.”

Taeyong tidak menjawab So-Hyun dan langsung masuk ke kamar mandi .

Karena ucapannya tidak dijawab, So-Hyun mencoba membalikkan badan untuk melihat apakah Taeyong masih disana . Saat dia membalikkan badan ternyata Taeyong sudah di kamar mandi .

So-Hyun melihat lihat kamar Taeyong, dia melihat begitu banyak buku tertata dengan rapi di lemari. Dia juga melihat sebuah foto Taeyong bersama ibu dan ayahnya. Kamar Taeyong sangat rapi dan bersih.

Saat melihat lihat buku yang ada di lemari, dia melihat sebuah kertas terselip diantara buku buku itu . Dia menarik kertas itu dan melihat satu kertas lagi terjatuh.
So-Hyun jongkok dan mengambil kertas yang terjatuh itu. Saat So-Hyun mengambil dan melihatnya, ternyata itu adalah sebuah foto perempuan yang sangat cantik.

“ yaahh dia sangat cantik... Siapa dia? Apakah dia kakak Taeyong ? Tapi bukankah Taeyong adalah anak tunggal ?” gumam So-Hyun

Saat So-Hyun sedang melihat foto itu , tiba tiba Taeyong merebut foto itu dari tangan So-Hyun.

So-Hyun berbalik melihat Taeyong yang merampas foto itu dari belakang So-Hyun,

Dia melihat Taeyong masih menggunakan handuk mandi dengan rambut yang masih basah dengan tatapan yang sangat marah.

U BOSS ( Full )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang