Langit & Senja

Beda

Setelah Kayla mandi, ia memainkan ponselnya di atas kasur. Ia teringat sesuatu lantas tersenyum. Kemudian Kayla membuka aplikasi Instagram di ponselnya dan membuka fitur DM. Kayla segera menuliskan beberapa pesan lalu mengklik tombol kirim. Setelah pesannya terkirim, Aini memanggilnya untuk turun, makan bersama. Lalu Kayla menaruh ponselnya di nakas, ia segera turun dari kasur dan berjalan keluar kamar. Ia menuruni anak tangga dan makan di dapur bersama Aini.

Setelah makan bersama neneknya, ia kembali ke dalam kamarnya. Kayla duduk di tepian kasur dan mengambil ponsel di nakas. Ia membuka pesan yg di kirimnya tadi, tak kunjung mendapatkan balasan dari si penerima, akhirnya Kayla meletakkan kembali ponselnya ke tempat semula. Setelahnya ia berbaring dan menarik selimut sampai menutupi tubuhnya.

Hari yang menyebalkan. Batin Vyola sebelum ia memejamkan mata.

°°°

Agra masuk ke dalam kamar setelah berjam-jam ia berada di balkon kamarnya. Tidak ada niat untuk mengerjakan berbagai tugas sekolah yang menumpuk meminta untuk segera di selesaikan. Tidak ada niat untuk makan malam dan juga tidak ada niat untuk memejamkan matanya di malam itu.

Agra mengambil kamus bahasa Jerman di atas meja dan mulai menghafal kata demi kata yang berada di dalam sana. Hingga jam menunjukkan pukul satu malam, ia sama sekali tidak mengantuk. Padahal esok hari adalah hari senin. Bosan dengan aktivitasnya, ia kemudian mengambil ponselnya. Moodnya yang sudah hancur, tiba-tiba lebih hancur lagi ketika ia mendapati notif  beruntun dari aplikasi Instagram-nya yang keberadaannya sangat tidak diperlukan bagi Agra.

Kaylafloral_
Hallo kak:)
Gimana makanannya, udah nyampe kan?
Rasanya pasti enak kan kak?
Selamat makan kakak :)

Agra kesal, ia lantas menghapus aplikasi Instagram dari ponselnya. Berharap tidak akan ada lagi yang mengganggu hidupnya. Agra melempar ponselnya sembarangan, tidak peduli lagi.  Agra kemudian langsung tidur tanpa membalas pesan tersebut.

Namun sepertinya Agra tak bisa tertidur dengan pulas, buktinya kini ia terjaga lagi tepat di pukul 3 pagi. Entah mengapa dan apa sebabkan, tidur bagi Agra adalah aktivitas yang sangat sulit untuk ia lakukan. Akhirnya ia turun dari kasur dan membuka pintu kamarnya. Agra menuju dapur, mengambil beberapa makanan kesukaannya dan pergi ke ruang keluarga untuk menghibur dirinya dengan cara menonton televisi di sana.

Sudah hampir satu jam setengah ia menonton film, sepertinya mata itu meminta agar segera di pejamkan. Tidak peduli dengan bungkus jajanan yang berserakan di sekitarnya. Ia langsung berbaring di atas sofa yang tadi ia gunakan untuk bersandar. Ia juga tidak mematikan televisi, membiarkan benda itu yang menonton dirinya terlelap.

"Agra sayang, bangun nak" kata Nia, berusaha membangun anak semata wayangnya itu. Agra nampak menggeliat dan mengucek matanya sebelum ia benar-benar melihat Aini di sampingnya.

"Kenapa tidur di sini?" Tanya Nia ketika Agra sudah terkumpul nyawanya.

"Hmm, ketiduran mah" Jawab Agra.

"Sekarang jam berapa mah?" Sambung Agra.

"Masih pagi kok, baru jam enam. Gak akan telat" Jawab Nia.

"Agra ke atas dulu ya mah" ucapnya sambil mencium pipi kiri Nia, Nia lantas tersenyum. Agra kemudian bangkit dari tidurnya dan melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Eh Agra!!! Ini siapa yang mau beresin?! Udah kayak kapal pecah ini!!!" Teriak Nia ketika ia sadar jika anaknya kabur dari tanggung jawabnya. Sedangkan Agra yang sudah berada di lantai dua hanya tertawa mendengar teriakan mamanya.

"Mama aja ya!!! Mama lagi cantik banget hari ini" Agra membalas dengan teriakan juga dari atas, enggan untuk turun dan membereskan hasil ulahnya.

"Mama emang cantik dari dulu!!!" Teriak Nia lagi, tidak terima.