"Buat kakak" kata remaja perempuan tadi.
"Gue gak perlu" jawab Agra, kemudian ia melirik name tag adik kelasnya itu, Kayla Floral Gunawan. Setelahnya ia memfokuskan dirinya pada buku. Merasakan sang adik kelasnya tadi belum beranjak dari tempatnya, ia mendongakkan kepalanya kembali dan masih mendapati gadis itu dihadapannya yang sedang menatapnya sambil tersenyum.
"Pergi!" Perintah Agra dingin.
"Eh?" Respon Kayla.
"Gue bilang p-e-r-g-i!" Agra menegaskan perintahnya.
"Eh iya iya kak, ini minumnya" kata Kayla menaruh botol air mineral yang tak kunjung diterima tadi ke meja Agra.
"Jangan galak-galak dong kak, nanti gantengnya bertambah lho" sambung Kayla. Agra pun segera membuang mukanya agar tak bertemu mata lagi dengan gadis yang dianggapnya sudah gila itu.
"Walaupun kakak sekarang gak perlu, pasti nanti kakak perlu, selamat belajar kak" Sambung Kayla dan ia pun kemudian pergi berlalu meninggalkan Agra dan membiarkannya kembali pada keheningan.
Kenapa semua manusia sangat menyebalkan? Batin Agra. Ia pun membereskan barang-barangnya dan memasukkan kedalam ranselnya. Kemudian ia beranjak sambil membawa air mineral tadi.
Tuh kan! Kak Agra tuh perlu juga air dari aku. Gengsinya tinggi banget sih, kalau mau terima ya terima aja kali. Gak usah malu-malu. Main usir-usir segala lagi, kan aku belum puas liatin dia dari jarak deket . Batin Kayla yang sedang bersembunyi di balik salah satu rak perpustakaan yang posisinya sangat pas untuk melihat Agra secara diam-diam.
Kak Agra mau kemana ya? Ikutin ah. Kayla pun berjalan mengekori Agra dengan jarak yang agak jauh dari Agra. Setelah ia keluar dari perpustakaan itu, ia sangat terkejut dengan apa yang sedang ia lihat.
What? Ish kak Agra kok malah nyiram bunga pake air dari aku sih? Nyebelin nyebelin nyebelin!!! Kayla menghentak-hentakkan kakinya kemudian ia pergi, ia terlanjur kesal. Bagaimana tidak? Mood-nya sudah dibuat terbang ke langit tiba-tiba jatuh ke lapisan inti bumi, karena air mineral pemberiannya tadi di bawa oleh Agra yang ia kira akan diminum justru malah digunakan Agra untuk menyirami bunga didepan perpustakaan. Menyebalkan bukan?
Agra yang mendengar suara hentakan kaki pun menoleh ke belakang, dan mendapati Kayla yang mulai menjauh. Dasar pembohong! Batin Agra dan ia berjalan menjauhi bunga itu untuk kembali ke kelasnya.
°°°
Kayla menyusuri koridor yang menuju kelas barunya dengan kesal. Mengomel dan mengucapkan ucapan serapan yang ia tujukan untuk Agra.
"Gua pengen jadi bunga tadi huaaa" teriakan Kayla mengundang pasang mata yang berada disekitarnya menoleh kearahnya dengan tatapan aneh. Kayla yang sebagai pusat perhatian pun langsung lari terbirit-birit meninggalkan koridor itu. Ia hanya ingin cepat sampai ke kelas dan mengeluarkan segala kekesalan yang ada dibenaknya.
"Vy, kak Agra nyebelin banget!!!" Teriak Kayla ketika ia sampai di bangku barunya itu.
Vyola Carolina atau yang sering di panggil Vy oleh Kayla merupakan sepupunya yang kebetulan satu sekolah bahkan satu kelas, dan berujung ke satu bangku dengan dirinya. Merasa namanya terpanggil, Vyola pun membuka kelopak matanya dan mendapati Kayla dengan mata yang berkaca-kaca.
"Astaga, lo diapain sama dia sampe mau nangis gini?" Tanya Vyola dengan nada yang panik.
"Di PHP-in!!! Ah pokoknya dia nyebelin!!!" Kayla menjambak rambutnya sendiri.
"Nyebelin-nyebelin gitu tapi lo suka sama dia. Gimana sih lo tuh!!!" Kayla pun berhenti menjambak rambutnya dan menggantikannya dengan senyuman yang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Langit & Senja
Romance#3 in kulkas ( 1 Mei 2020 ) #3 in Gunawan (26 Sep 2020) SENJA TERLALU CERAH BUAT LANGIT YANG SELALU MENDUNG "Kalau kamu bisa panggil aku senja" kata gadis kecil itu sambil melihat langit seperti yang dilakukan anak laki-laki disampingnya. "Kenapa?"...