"Keluarga dari saudari Kayla yang mana?" Tanya seorang dokter yang baru saja menangani Kayla.
"Saya dok" ucap Kayla seraya bangkit dari kursi tunggu diluar ruangan rawat Kayla.
"Orang tuanya ada?" Tanya dokter itu lagi.
"Neneknya lagi dalam perjalanan dok" jelas Vyola. Tadi, Vyola sempat menelepon Aini dan memberitahukan bahwa Kayla dalam perjalanan ke rumah sakit.
"Baiklah, kita bicara di ruangan saya saja, mari" ajak dokter itu, kemudian ia berjalan terlebih dahulu.
"Titip Kayla bentar ya Pan" pesan Vyola ke Panca dan dibalas dengan anggukan. Kemudian Vyola segera menyusul langkah dokter tadi.
°°°
"Kamu kakaknya saudari Kayla?" tanya dokter itu setelah mereka berada dalam ruangan dokter yang bernama Dito itu.
"Saya sepupunya dok" jelas Vyola.
"Keadaan Kayla baik-baik aja kan dok?" sambungnya."Syukurlah, ia segera dibawa kemari, jadi akibatnya tidak terlalu fatal" jelas Dito. Mendengar itu, Vyola akhirnya bisa sedikit tenang.
"Tidak ada cidera serius di kepalanya, mungkin besok pagi sudah diperbolehkan pulang" kata dokter itu sambil memberikan kertas yang berisi hasil ronsen kepala Kayla.
"Alhamdulillaah, terima kasih dok" ucap Vyola sambil menerima kertas hasil ronsen.
"Segera selesaikan administrasinya ya" pesan dokter itu.
"Baik dok, saya permisi dulu, terima kasih" jawab Vyola sambil bangkit dari duduknya, Dito hanya menjawabnya dengan anggukan kemudian tersenyum tipis.
Vyola keluar dari ruangan itu dengan perasaan yang jauh lebih lega, ia kemudian berjalan di koridor yang menuju ke ruang rawat Kayla tadi.
Saat Vyola sampai di ruang rawat Kayla, nampak Panca yang tengah menenangkan sang nenek. Vyola pun segera menghampiri mereka.
"Nek, tenang, kata dokter Kayla baik-baik aja kok. Besok pagi udah di bolehin pulang" kata Vyola setelah sampai di hadapan Ani.
"Beneran Kayla gapapa? Itu kertas apa?" Tanya Ani karna dia melihat Vyola memegang sebuah kertas.
"Ini? hasil ronsen dari dokter. Nih liat aja, Kayla ga ada luka serius kok" Jawab Vyola sambil menunjukkan kertas itu kepada Ani.
"Syukurlah nek, Kayla itu pasti kuat" sambung Panca.
"Nah bener tu, Kayla juga ga lembek-lembek amat kol nek" kata Vyola
"Kamu ini" kata Ani sambil memukul pelan bahu Vyola, namun sang cucu hanya semakin cekikikan. "Ya syukurlah. Ini udah dibolehin masuk belum? Nenek mau liat Kayla" tanya Ani.
"Nenek kalo mau masuk silahkan, Vyola mau ke kantin dulu cari makanan, berat tau bawa Kayla sampai ke rumah sakit" jawab Vyola. Ani hanya menggelengkan kepalanya saja kemudian membuka pintu kamar rawat Kayla dan masuk ke dalam ruangan putih itu
"Makasi banyak ya Pan, udah bantuin sampai sini. Kalo mau masuk juga silahkan. Apa mau ikut gue ke kantin dulu?" tawar Vyola.
"Gue masuk dulu aja gimana?" tanyanya balik.
"Yaudah gih, titip bocah itu lagi ya. Gue mau makan dulu" jawab Vyola yang hanya dibalas anggukan kepala oleh Panca.
Setelahnya Vyola langsung melangkahkan kakinya menuju kantin rumah sakit sedangkan Panca segera membuka pintu kamar rawat Kayla. Ia melihat Ani yang hampir menangis karena sang cucu masih belum juga sadarkan diri.
"Nek, tadi kan kata dokter, Kayla baik-baik aja. Nenek gausa khawatir. Panca takut nenek jadi ikutan sakit" ucap Panca sambil mengelus pelan punggung Ani.
"Nenek takut sekali kehilangan Kayla Pan"
"Besok kita bawa Kayla pulang ya nek, biarin sekarang dia istirahat dulu disini, nenek ikutan istirahat aja gih di sofa, biar Panca aja yang jagain Kayla" tawarnya.
Ani pun mengusap air matanya yang hampir menetes, kemudian beranjak menuju sofa, hendak mengistirahatkan tubuh tuanya sejenak. Panca pun menuntut Ani menuju sofa dan membaringkannya pelan-pelan.
"Istirahat ya nek, Kayla gausa dijadiin pikiran berat. Ga bagus nek" katanya, Ani hanya mengangguk lemah kemudian memejamkan matanya. Panca kemudian tersenyum dan segera meninggalkan Ani.
Panca menggeser kursi yang berada disebelah ranjang Kayla, kemudian ia duduk disana sambil tersenyum.
"Kayla cantik, cepet sembuh ya. Nanti jadi jelek kalau sakitnya lama-lama", ucapnya sambil mengecup singkat tangan kanan Kayla. Panca kemudian mengelus rambut gadis cengeng tersebut, memandangi wajah yang biasanya selalu ceria itu kini sedikit pucat dan tanpa senyuman.
"Apa lo ga mau liat gue sebentar Kay? Ada gue disini yang bisa lebih menghargai lo, kenapa tujuan lo selalu Agra? Gue kurang apa ya Kay?" monolog cowok itu sambil terus mengelus rambut halus Kayla.
"Udah gue duga, lo suka Kayla. Benerkan Pan?" tiba-tiba suara Vyola menyahut, namun hal ini tidak membuat Panca kaget, sepertinya cowok itu tidak masalah jika Vyola tau soal perasaannya.
"Iya, gue suka dia" jawabnya singkat.
"Lo harus usaha lebih keras ya Pan, lo harus bisa dapetin hatinya Kayla, biar Kayla ga ngejar si cowo berengsek itu mulu. Sumpah ya, gue kesel banget sama Agra, jijik banget deh gue pokoknya sama tu cowo. Sok cuek, ga ada halus-halusnya, ramah juga engga, sebenarnya apa sih yang dilihat Kayla? Goblok banget" Cerocos Vyola.
"Semua orang bakal jadi tolol kalo udah suka sama seseorang" balas Panca.
"Tapi Kayla tololnya kelewatan. Kalo lo sama Kayla, bakal gue restui. Tapi kalo sama Agra, gak gak, gak bakal gue restui".
"Gue ga butuh restu lo, gue cuma butuh hatinya Kayla" saut Panca.
"Iyadeh bucin, lo sekarang juga jadi tolol deh kayanya" ucap Kayla.
"Diem Vy, ntar nenek lo kebangun, kasihan"
"Wait, sejak kapan nenek tidur?" tanyanya.
"Itu di sofa, lo mending ikut istirahat aja Vy" tawar Panca.
"Gue tau maksud lo, lo nyuruh gue tidur biar bisa berduaan sama Kayla kan? Ngaku lo" tuding Vyola sambil menunjuk wajah Panca.
Panca hanya tersenyum lebar. "Ayolah kasih gue waktu sebentar aja" katanya.
"It's fine" jawab Vyola, gadis itu segera beranjak ke sofa dan membaringkan dirinya disana. "Jangan ditatap lama-lama anak orang" sambungnya.
"Dia cantik, wajar gue mau natap dia lama-lama" jawab Panca.
"Gue dukung lo Pan, cepetan jadian sama Kayla ya" kata Vyola, lalu ia memejamkan matanya, menyusul Ani ke dunia mimpi.
Panca hanya tersenyum mendengar ucapan Vyola.
"I love you Kay, so much"
—
aaaaa, aku udah sedikit lupa sama alur ceritanya. sebelum lanjut nulis tadi aku baca ulang dari awal wkwkwk.maafkan yang sudah setahun tidak update. akan aku coba buat terus lanjutin nulis ceritaa ini lagi ya.
i am so sorry pren, aku harap kalian tetap jadi pembaca setiaku. jangan ditunggu-tunggu hehe, gatau bakal update kapan lagi huhu.
Bengkulu, 13 Agustus 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit & Senja
Romance#3 in kulkas ( 1 Mei 2020 ) #3 in Gunawan (26 Sep 2020) SENJA TERLALU CERAH BUAT LANGIT YANG SELALU MENDUNG "Kalau kamu bisa panggil aku senja" kata gadis kecil itu sambil melihat langit seperti yang dilakukan anak laki-laki disampingnya. "Kenapa?"...