Tentang rasa

141 36 20
                                        

Kayla sampai di kelasnya, keadaannya saat ini sudah jauh lebih baik. Karena tadi dia sudah menenangkan dirinya di toilet. Sudah merapikan rambutnya, juga wajahnya.

"Darimana aja lo Kay?" Tanya Vyola khawatir, pasalnya ketika dia sampai dikelas, dia tidak menemukan keberadaan Kayla yang berjalan ke kelas terlebih dahulu.

"Toilet" jawab Kayla malas, mungkin dirinya sudah sedikit tenang, namun belum untuk moodnya. Moodnya masih sangat buruk.

"Lo gak papa kan Kay?" Tanya Vyola hati-hati.

"Iya"

"Oke deh, kita coba lagi besok ya Kay, tetep semangat pokoknya" kata Vyola, gadis itu kini mendukung perasaan sepupunya, berusaha membantu dan memberikan semangat. Hanya itu saja, semoga memberikan efek yang baik bagi Kayla.

"Vy" panggil Kayla.

"Hmm?"

"Kalo gue nyerah gimana ya?" Tanya Kayla.

"Kok lo tiba-tiba gini? Kenapa?" Tanya balik Vyola.

"Ya gue mikir aja, kasian ke diri gue sendiri aja gitu" jawab Kayla.

"Kay, gue udah dukung lo, lo juga gak boleh nyerah Kay. Percaya aja, usaha gak bakal menghianati hasil" pesan Vyola.

"Iya juga sih, kata nenek, dulu dia juga kek gue gini"

"Kek lo gimana maksudnya?" Tanya Vyola bingung, Vyola memang belum tau kisah percintaan kakek dan neneknya.

"Ya suka duluan ke cowo, ngejar cowo gini. Tapi nih ya Vy, menurut lo gue keliatan murahan gak? Maksudnya ya lo tau sendiri kan, seisi sekolah juga udah tau kayaknya" Kayla menghembuskan nafas sejenak.

"Kalau gue ngejar kak Agra, tapi malah dibikin malu terus sama dia" sambung Kayla.

"Tapi lo gak boleh malu sama perasaan lo Kay, gak apa. Walaupun mereka semua nanti bakal menghina lo, gue tetep bakal dukung lo kok" kata Vyola.

"Tapi gue ngerasa capek aja Vy" ucap Kayla, tangisan kecil pun terdengar.

"Udah gak usah nangis Kay, nanti kalo lo emang udah bener-bener capek baru berhenti" ucap Vyola sambil memeluk Kayla.

"Ini hari ulang tahun lo Kay, gak boleh ada tangis hari ini"

"Gue mau ke UKS aja Vy, kepala gue tiba-tiba pusing gini"

"Ya udah ayo gue anter, wajar aja sih kalo lo tiba-tiba drop. Tapi gak boleh parah ya dropnya, gak boleh lama juga, ntar gue sendirian dikelas" kata Vyola, memang sepertinya Kayla ingin sakit. Wajahnya sudah pucat dan dia juga sudah mengaku jika kepalanya mulai pusing.

°°°

Bel pulang sekolah akhirnya berbunyi, Vyola keluar kelas sambil menenteng tas Kayla.

"Eh Vy, Kayla dimana?" Tanya seorang cowok, Panca.

"Kenapa?" Tanya balik Vyola.

"Hari ini bener kan ultah dia? Gue mau ngasih kado hehe" jawab Panca jujur, sambil mengeluarkan kadonya untuk bukti.

"Sini kadonya, titip sama gue aja" tawar Vyola.

"Ah masa titip sih, gak seru banget. Gue mau kasih sendiri, dimana dia?"

"Di UKS sekarang, mungkin udah baikan" jawab Vyola.

"Ayo ke UKS" kata Panca. Akhirnya mereka berjalan menuju ke UKS, Vyola memang kenal dengan Panca, tetapi mereka tidak akrab. Hanya sebatas kenal karna pernah satu kelas di SMP dan sekarang ternyata juga satu SMA ya walaupun tidak sekelas lagi.

Langit & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang