🌷
Sekali lagi Rino berhasil membuat lelucon hingga Sandra merasa tergelitik. "Lo tahu nggak kenapa naga dicintai?" tanyanya.
Sandra mencoba memikirkan jawabannya. Namun, ia tak juga mengerti kenapa naga dicintai. Seingatnya tak banyak yang menyukai binatang purba itu. "Enggak! Emang kenapa?" tanyanya.
Rino mengulum senyumnya."Itu karena nagamu selalu di hati," jawabnya.
Dahi Sandra berkerut heran. Lalu tiba-tiba ia mendorong Rino. "Itu namamu, Rino! Bukan nagamu," deliknya lalu tertawa. Ia baru saja sadar Rino sengaja memelesetkan kata namamu menjadi nagamu. Tck!
"Huh? Namaku, San? Serius?" tanya Rino melanjutkan candaannya. Sandra kembali tertawa.
Karena gadis itu terlalu asyik menertawakan apa yang Rino katakan, ia sama sekali tidak menyadari seseorang sedang memperhatikannya dari atap sekolahan. Tiba-tiba ia berkedip karena sesuatu masuk ke dalam matanya.
Sandra meringis, hal itu membuat Rino memberikan pertolongan pertamanya. Ia meniup mata Sandra dengan lembut. Namun, karena merasa jantungnya sedikit gugup, Sandra menertawakan tingkah Rino, seolah pertolongan yang Rino berikan itu lucu di matanya. Padahal Sandra ingin menutupi degup jantungnya yang sedikit tidak beraturan.
Rino ikut tertawa. Ia juga menyadari tetangganya itu merasa gugup setiap kali mereka berdekatan. Jujur saja, Rino suka kegugupan Sandra yang disebabkan olehnya.
Rino menggandeng tangan Sandra tanpa aba-aba. Sandra menjadi semakin gugup. Namun, ia membiarkan Rino menggenggam tangannya. Sandra benar-benar tidak menyadari bahwa apa yang ia lakukan bersama Rino menjadi fokus seorang Galio Satama.
"Ada yang jealous, San!" bisik Rino. Ia tidak sengaja melihat ke arah atap sekolah. Sudut bibirnya terangkat sebelah menyaksikan Tama tidak berkedip melihat kedekatannya bersama Sandra.
Sandra mengernyitkan dahinya, "gimana?" tanyanya bingung. Ia ingin Rino mengulangi perkataannya.
Rino mengedikan bahunya. Ia mendekatkan mulutnya pada telinga Sandra. "Mau lihat pertunjukan seru nggak?" bisiknya.
Sandra yang kebingungan menolehkan kepalanya secara tiba-tiba, pergerakan itu membuat wajah mereka sangat dekat. Rino melirik ke arah yang sama di mana Tama menyaksikan kedekatan mereka. Namun, ia tak lagi menemukan Tama di sana. Hingga beberapa detik kemudian seseorang menarik Sandra untuk menjauh darinya.
Rino terkekeh. Ia tidak perlu penasaran siapa yang telah melakukan itu pada Sandra.
"Tama?? Apa-apaan sih lo!" kesal Sandra.
Di belakang Tama ada teman-temannya juga. Sandra berdecak. Kenapa juga Tama harus datang di saat yang tidak tepat. Padahal mungkin saja Rino ingin menciumnya. Astaga! Sandra menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. Kenapa dirinya bisa berpikiran seperti itu.?
KAMU SEDANG MEMBACA
LULUH
Teen FictionSequel Wedding Fashion & Wedding Flowers. *** "Karena gue terlalu baik buat lo!" Galio Satama. "Karena lo nggak pantas buat gue!" Sandra Antranajaga. Mereka berdua adalah Tom & Jerry di SMA Persada. Satu kelas, satu bangku. Bayangkan betapa hebohn...