Semangat pagiiiiii 😂
Terima kasih untuk yang sudah baca, vote dan komentar di bab sebelumnya..Senang sekali kalian masih di sini hehe
Awi boleh minta 100view, 100 votes, & 25 komentar nggak di chapter ini? Mudah, kan? 😂
Oya kalau kalian suka Tama-Sandra boleh bantu share cerita ini ke teman2 kalian. Terima kasih :)
***
Malam minggu Tama gelisah, malam minggu kali ini ia merasa kesal sendiri. Bagaimana tidak jika beberapa saat lalu Papanya baru saja memberi informasi bahwa Sandra dijemput oleh Rino untuk menghabiskan sabtu malam bersama.
Jangan tanyakan di mana Papanya tercinta mendapatkan informasi itu. Tentu saja dari Om Zionnya. Entah kenapa kedua orangtua itu seakan sengaja membuatnya uring-uringan seperti ini. Lagi pula kenapa Sandra harus pergi? Kalau memang merasa bosan di rumah saja kenapa dia tidak menghubunginya dan memintanya ke sana?
"Ahh, sial!" Sandra benar-benar membuat Tama ingin menelannya hidup-hidup. Harga dirinya jatuh di depan Rino jika terus seperti ini.
"Kenapa kamu, Nak?" tanya Uli penasaran melihat putra semata wayangnya itu berdecak sebal sembari terus memaki di ruang tamu.
Uli baru saja menyelesaikan urusan suami-istri dengan Danar. Tak perlu disebutkan, intinya begitu lah.
Perempuan itu memang bermaksud untuk menemui Tama mengingat sejak mereka menyelesaikan makan malam tadi wajah Tama menjadi kusut masam.
Melihat Mamanya tercinta duduk di sebelahnya sambil menatap curiga membuat Tama menarik salah satu sudut bibirnya. Meski begitu, wajah Tama tetap saja terlihat ganteng. "Cerita sama Mama," pinta Uli yang merasakan kegalauan anaknya.
Tama sedikit ragu, tetapi pada akhirnya ia bertanya juga. "Kenapa Mama pilih Sandra dari pada Nada untuk di jodohkan dengan Tama?" tanyanya sedikit malu juga ragu. Namun, ia merasa tahu mengingat tak hanya tantr Sera yanh bersahabat dekat dengan mamanya, melainkan tante Lin juga.
Uli terkekeh mendengarnya. "Itu karena Mama yakin Sandra jauh lebih bisa memamahimu dari pada Nada walaupun kamu sama Nada dekat sejak kecil," Jawaban mamanya tersebut membuat Tama mengerutkan dahi. Kalau memang Sandra lebih memahaminya kenapa perempuan itu malah jalan berdua bersama si Rino? Tck.
Tama jadi kesal sendiri membayangkan apa yang dua orang itu lakukan sekarang. Jangan-jangan senin besok beredar kabar keduanya sudah jadian? Awas saja kalau sampai itu terjadi.
"Tama?" Ini sudah untuk yang ketiga kalinya Uli memanggil nama putranya. Uli terkekeh sendiri ketika menelisik wajah Tama yang kesal sambil melamun.
Tidak salah lagi, pasti Tama sedang memikirkan perkataan Danar tentang Sandra yang sedang malam mingguan bersama Rino.
KAMU SEDANG MEMBACA
LULUH
Teen FictionSequel Wedding Fashion & Wedding Flowers. *** "Karena gue terlalu baik buat lo!" Galio Satama. "Karena lo nggak pantas buat gue!" Sandra Antranajaga. Mereka berdua adalah Tom & Jerry di SMA Persada. Satu kelas, satu bangku. Bayangkan betapa hebohn...