Luluh 15 ~ Pantau 👀

1.8K 214 31
                                    

Thak you semuanya... Komentar kalian udah lebih dari target sejak dua hari lalu. Makasih banyak yahh.. Maap baru up
**

Seminggu sudah Sandra menjaga jarak dari Tama. Padahal baru sebentar saja keduanya mulai saling mendekat. Kini, Tama terpaksa menahan cemburu karena Sandra selalu bersama Rino dalam setiap kesempatan.

Sudah seminggu ini pula Sandra duduk bersama Nando, sementara Yudo dipaksa olehnya untuk duduk bersama Tama. Tak ada yang bisa Tama lakukan selain menerima. Meski Yudo harus menjadi bulan-bulanan karena kekesalan Tama terhadap jarak yang semakin membentang dengan Sandra.

Tama tidak merasa bersalah ketika memberi Yudo pelototan atau berkata kasar padanya karena Yudo juga kadang secara sengaja mengejeknya. Seperti saat ini. 

"Rino memang keren. Nggak pernah bikin Sandra sedih," Mulut Yudo dengan santainya mengomentari sikap Rino yang terlihat lembut pada Sandra saat mereka tengah mengisi perut di kantin sekolah.

Di sebelahnya ada Raga yang terkekeh menyebalkan. "Gue setuju! Di kelas juga tuh Cowok ngejaga banget perasaan Sandra. Padahal banyak cewek centil yang nyari perhatiannya," ucapnya yang memang hanya pisah kelas sendirian dari Ketiga temannya.

Tama semakin kesal. Ia menatap tajam pada dua makhluk berbeda jenis kelamin yang sedang duduk di meja yang berbeda dengannya dan teman-temannya itu.

"Betul, kan, bro? Apa gue bilang? Rino cocok sama Sandra yang lucu." Kembali Yudo menambahkan. Tama tidak mengatakan apa-apa. Cowok itu berdiri dalam hitungan detik. Lalu pergi begitu saja. Mengabaikan panggilan dari Ketiga sahabatnya.

Tanpa Tama sadari, Sandra memperhatikan kepergiannya. Sandra mengigit bibir bawahnya karena sebal pada perasaannya sendiri. Sandra masih saja khawatir pada Tama seperti yang selama ini ia lakukan diam-diam. Dibalik sikap judesnya setiap kali Tama membandingkannya dengan Nada, sesungguhnya Sandra selalu khawatir pada Tama.

"San kenapa?" Pertanyaan Rino menyadarkan Sandra dari lamunannya. Dengan cepat gadis itu memperhatikan Rino. "Nggak apa-apa, Rin. Kita balik ke kelas yuk," jawab Sandra sekaligus mengajak Rino untuk kembali ke kelas masing-masing.

Rino melirik jam tangannya. "Tapi waktu istirahat masih lumayan lama, San," Tentu Rino tak setuju.

"Sorry Rino, aku mau ngerjain tugas yang tadi Pak Paisal berikan,"

"Tumben," Rino mengangkat sebelah alisnya. Tak percaya pada Sandra yang ingin mengerjakan tugas rumahnya secepat ini.

"Loh kenapa? Aku mau nilaiku bagus ke depannya, Rino. Kalau kamu masih mau di sini ya udah ngak apa-apa," balas Sandra sambil berdiri.

Rino juga melakukan hal yang sama. Ia ikut berdiri. "Mbak ini uangnya!" Secepat kilat Rino mengejar Sandra setelah membayar makan siang mereka. Dirinya memang berjanji mentraktir Sandra, makanya gadis itu mau ikut makan siang di kantin bersamanya.

"Tunggu San!" ujar Rino dengan suara yang sedikit kencang hingga membuat Nando, Yudo dan Raga yang sejak tadi memperhatikan keduanya saling menatap penasaran. "Bininya Tama lagi ngambek sama calon selingkuhan," kekeh Yudo.

Raga menggeplak kepala sahabatnya itu dengan kasar. "Diam lo! Jangan sampai yang lain dengar. Lo nggak ingat gimana ribetnya kita ngatasin drama minggu lalu?" tanya cowok itu.

"Wahhh cukup sekali deh. Kantin langsung heboh lihat Tama bawa Sandra keluar dari sini. Sialnya, teman-teman nuntut jawaban ke kita!" sahut Nando bergidik ngeri.
Untung saja Yudo yang terbiasa selengekan langsung mendapatkan ide untuk mengelabui teman-temannya. "Tama dan Sandra kebagian tugas sekolah bareng! Jadi Tama dan Sandra ke ruang guru untuk minta tukaran teman kelompok. Kalian tahu kan, kalau mereka musuhan?" Nando mengulangi perkataan Yudo minggu lalu.

LULUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang