Cemburu.

993 45 5
                                    

Hari ini Kairi dan Umika sudah pulih dan kembali bekerja di Jurer.Umika beberapa kali berlarian untuk mengantar makanan dan menyambut banyak orang.Kairi sejak tadi hanya mengobrol dengan pelanggan dan hanya beberapa kali membantunya,sedangkan Touma sibuk memasak dari tadi.

'wah ini enak sekali makanannya,restorant ini sangat terbaik'batin salah satu pelanggan sontak membuat Umika menatap pelanggan itu.

'tunggu apa aku baru saja mendengar isi hati dan pikiran seseorang?'batin Umika tak percaya.Umika menepuk pipinya berulang kali dan akhirnya ia menyerah.Ia lalu beralih pada Touma yang tengah memasak.

'apa benar yang dikatakan Hikari tadi malam??'batin Touma disela-sela memasaknya yang membuat Umika bertambah bingung.Apa yang terjadi padanya?bagaimana ia bisa mendengar isi hati dan pikiran seseorang tanpa menyentuhnya.

"arghh"ucap Umika frustasi sembari mengacak-acak rambutnya.

Kairi yang melihat Umika gelisah langsung menghampirinya dan menepuk bahunya pelan.

"eh Umika,ada apa?"tanya Kairi cemas.

Umika menatap Kairi sejenak lalu buru-buru menggelengkan kepalanya.Ia melepas clemek Bistrot Jurer dan segera berlari keluar untuk menenangkan dirinya.

"eh Umika tunggu,kau mau kemana??!!"teriak Kairi sambil mengikuti Umika hingga pintu dan akhirnya ia menyerah karena kehilangan jejak Umika.

'ada apa dengannya?'batin Kairi khawatir.

Kursi panjang,bunga sakura yang berguguran dan sungai adalah objek yang saat ini ditangkap oleh manik mata coklat itu.Gadis itu menghela nafas panjang lalu memegang kepalanya dengan kedua tangannya.Ia berulang kali menggelengkan kepalanya.

"bagaimana ini mungkin,mustahil aku bisa mendengar isi hati dan pikiran orang lain,apa yang terjadi denganku,astaga bagaimana ini?"ucap gadis itu yang tak lain Umika gelisah.

Bahkan kini mata Umika berkaca-kaca.Ia merasa sangat terganggu dan merasa bising dengan semua suara yang memenuhi kepalanya.Banyak orang berlalu lalang dan isi hati serta pikiran mereka terbaca olehnya.Ia semakin frustasi lalu mengacak-acak rambutnya.Ia berteriak kecil sambil meringis saat mendengar umpatan dan kata kotor yang ia dengar.

"aku tidak tahan lagi,akhh!!"jerit Umika sambil memegang kepalanya.

Dua orang yang kini tengah berpatroli dengan berjalan kaki disekitar sungai sambil menikmati bunga sakura yang berguguran dan udara segar karena masih terbilang cuaca cerah namun dingin.Salah satu dari mereka menangkap sesosok yang sangat tak asing baginya dan dengan semangat ia menghampiri orang itu.

"halo Umika"sapa seseorang tadi pada gadis yang ternyata adalah Umika.

Umika mengangkat kepalanya keatas dan mendapat tatapan teduh yang sangat menenangkan baginya.Ia langsung tersadar dan membuang pikiran itu jauh-jauh.

"Eh Keichiro,sedang apa kau disini?"tanya Umika pada orang itu yang tak lain adalah Keichiro.

"aku hanya berpatroli bersama Tsukasa,kenapa kau ada disini?apakah kalian tutup?"tanya Keichiro masih dengan tatapan teduhnya.

"ah tidak kami buka,hanya saja aku ingin menyendiri disini"balas Umika canggung.

'aduh bagaimana ini,kenapa tatapannya teduh dan sangat menenangkan,apa aku menyukai Keichiro?ah mana mungkin tidak-tidak'batin Umika lalu menatap Keichiro yang sudah duduk disampingnya entah kapan.

"disini pemandangannya indah ya,aku juga sering datang kemari jika banyak pikiran dan lelah,ini selalu membuatku nyaman"ucap Keichiro menatap lurus kesungai.

Umika menoleh dan menatap Keichiro yang separuh wajahnya terkena sinar matahari membuatnya terlihat begitu tampan.

'ternyata ia sangat tampan'batin Umika yang tanpa sadar senyum kecil mengukir bibir manisnya.

Lupinranger Vs Patranger (Fiksi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang