Pagi yang cerah dan seperti biasa Jurer mulai bertugas kembali.Kairi yang duduk melamun di sudut ruangan itu tiba-tiba terperanjat kaget saat tangan seseorang menyentuh bahunya dari samping.
"Kairi kenapa kau melamun??"tanya Touma.
"huh?tidak apa-apa,kau mengejutkanku Touma"ucap Kairi dengan ekspresi datar.
"maaf"ucap Touma singkat lalu segera kembali ke rumah abadinya,dimana lagi jika bukan di dapur.Kairi memandang lurus ke depan tidak lebih tepatnya ia memandang Umika yang tengah mondar-mandir melayani tamu.Senyumnya mengembang melihat adik kesayangannya itu.
'adikku yang rajin'batin Kairi yang tanpa sengaja di dengar Umika.Umika membalikkan badannya menatap Kairi yang tersenyum padanya dan dibalas senyum olehnya.
"terima kasih atas pujianmu kakak"ucap Umika lalu mengalihkan pandangan dan mulai menyajikan makanan untuk para pelanggan.
Kairi tersenyum penuh arti mendengar penuturan adiknya itu.Tiba-tiba terbesit wajah Tsukasa yang sangat ia rindukan akhir-akhir ini.
Kairi melepas clemek Jurernya dan meminta ijin untuk keluar sebentar.Kairi berjalan santai dengan tangan yang ia masukkan kedalam saku celananya.Langkahnya terhenti karena atensinya tak sengaja menemukan seseorang yang memenuhi pikirannya saat ini.Ia menghampiri orang itu dengan senyum merekah di bibirnya."Tsukasa"panggilnya membuat sang empu menoleh dan tersenyum padanya.
"Kairi,sedang apa kau disini?"tanya Tsukasa.
"menemuimu"balas Kairi yang membuat jantung Tsukasa berdetak kencang.Ia menyembunyikan pipi merahnya dengan rambutnya dan Kairi hanya terkekeh melihat kelakuan Tsukasa yang menggemaskan itu.
"hm Tsukasa bisa kita bicara sebentar??"tanya Kairi yang diangguki Tsukasa.Mereka berdua lalu berjalan menuju taman dan duduk disana.Tsukasa memandang Kairi dalam dengan sejuta rasa penasaran.Apa yang ingin dibicarakan oleh Kairi.
"ada apa Kairi??"tanya Tsukasa.
"aku hanya ingin mengatakan bahwa aku menyukaimu"ucapan Kairi yang tiba-tiba itu seketika membuat Tsukasa terpaku.Ia menatap teduh Kairi yang juga menatapnya dalam.Kairi meraih tangan kanan Tsukasa dan menggenggamnya erat.
"entah kapan tapi rasa ini tak bisa aku bohongi,bahwa aku mencintaimu Tsukasa..aku hanya ingin menyampaikan isi hatiku saja agar aku bisa lega nantinya"ucap Kairi.
Tsukasa tersenyum penuh arti lalu memeluk Kairi erat.Kairi yang terkejut itu masih terdiam.Jantungnya saat ini tengah marathon.
'Hikari tolong jantungku,Touma aku mohon jaga Umika jika aku pergi'batin Kairi.
"aku juga mencintaimu Kairi,sejak aku terus menerus sakit hati karena cinta sebelah tanganku,perlahan aku sadar jika selama ini aku mencintaimu dan aku ingin kau selalu ada disampingku"ucap Tsukasa masih memeluk Kairi.Senyum Kairi mengembang dan ia membalas pelukan Tsukasa tak kalah erat.Ia berjanji mulau saat ini,ia akan melindungi dan selalu ada disamping wanita yang sudah menjadi kekasihnya secara tak langsung itu.
"baiklah mulai hari ini kau adalah kekasihku dan aku mencintaimu"ucap Kairi yang diangguki Tsukasa.
Mereka berpelukan dibalik jatuhnya bunga-bunga dan angin sepoi-sepoi yang membuat siapa saja akan takjub dengan suasana seperti ini.
Kairi melepaskan pelukan Tsukasa dan dengan sigap ia mencuri ciuman di bibir Tsukasa.Mereka saling melumat mesra dengan senyum yang tak pernah pudar itu.'aku mencintaimu Kairi'batin Tsukasa.
Tanpa mereka sadari seseorang tengah menatap mereka dengan senyum penuh arti.Orang itu lalu mengambil ponselnya dan memencet beberapa nomor dan ia menempelkannya di telinga sebelah kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupinranger Vs Patranger (Fiksi)
De Todo(COMPLETE) Ini cerita tentang Lupinranger vs Patranger yang alami dari imajinasi author... Selamat membaca!!