Maaf Sakuya & Maaf Tsukasa

749 37 0
                                    

Hari ini di Tokyo cuaca sangat panas.Terik matahari bersinar sangat terang.Bahkan semua warga Tokyo dihimbau untuk tidak keluar rumah kecuali dalam keadaan darurat.Begitu juga saat ini di kepolisian global.Keichiro,Sakuya dan Tsukasa tengah menulis laporan dan memberi leringatan untuk warga Tokyo agar tidak keluar rumah.Keichiro yang sedari tadi sibuk dengan kertasnya,Sakuya yang sibuk dengan kertas kecil yang ia ayun-ayunkan untuk membuat angin kecil agar membantunya sedikit tidak kepanasan walau ruangan ini sudah dilengkapi AC.Sedangkan Tsukasa sudah hampir menghabiskan 50 gelas minuman dingin dalam waktu setengah hari.

"hei Tsukasa kurangilah minum air dingin dicuaca panas seperti ini,itu tak baik untuk kesehatan"ucap Keichiro masih menatap serius pada kertas dihadapannya.

"benar itu Tsukasa"imbuh komandan Hilltop.

"tidak biasanya kau peduli dengan kesehatan,belajar dari mana kau??"cibir Tsukasa yang jarang sekali dan hampir tidak pernah sekalipun Keichiro peduli tentang kesehatan,karena ia sangat ingin melindungi kedamaian.

"dari Umika"balas Keichiro yang membuat hati Tsukasa terluka.

'Keichiro'batin Tsukasa sendu lalu segera duduk ditempatnya dan memilih menyibukkan diri agar bisa mengalihkan perasaannya saat ini.

Sakuya yang sedari tadi masih kipas-kipas dan duduk dilantai pun beranjak pergi dan ijin untuk keluar sebentar.
Sakuya berjalan-jalan disekitar taman karena ia baru saja pergi ke supermarket untuk membeli beberapa minuman dingin dan camilan.Atensinya tak sengaja menangkap seseorang yang sangat tak asing baginya.Dengan senyum merekah ia menghampiri orang itu.

"halo Umika"sapa Sakuya dengan senyum manisnya

Merasa terpanggil gadis yang tak lain Umika itu membalikkan badannya dan senyumnya merekah tak kala Sakuya berdiri dihadapannya saat ini.

"eh Sakuya,sedang apa kau disini??"tanya Umika ramah.

"aku baru saja pergi ke supermarket,hei kau tak boleh keluar rumah,lihat cuaca terik saat ini"peringat Sakuya sembari menunjuk ke arah matahari berada.

"hehe maaf,aku sedang membeli kebutuhan"balas Umika yang saat ini mereka berdiri di teras salah satu toko.

Sakuya hanya mengangguk dengan senyum.Ia menuntun Umika untuk berteduh dibawah pohon rindang dan  sekedar untuk istirahat.
Sakuya memandang Umika dalam.Ia berkali-kali menghembuskan nafas dan terlihat gugup seperti ada sesuatu yang akan ia katakan.Ia mengepal erat dan memantapkan hatinya.

'ini waktu yang pas'batin Sakuya lalu tiba-tiba ia meraih tangan kiri Umika karena tangan kanannya sedang membawa belanjaan.

"U-umika"panggil Sakuya terbata yang justru membuat Umika terheran-heran.

"ada apa Sakuya??"tanya Umika.

Sakuya menunduk dan menghembuskan nafasnya sekali lagi.Walau tidak dengan persiapan yang matang,tapi ia ingin sekali Umika menjadi miliknya.

"Umika aku menyukaimu"ucap Sakuya cepat.

Deg..

Pacuan jantung Umika berdetak lebih kencang.Ia menatap Sakuya dalam mencari kebohongan disana namun nihil yang ia temukan hanyalah kesungguhan.

"sejak pertama kali aku melihatmu aku tertarik padamu,sebenarnya aku tak ingin serius namun perasaan ini datang tiba-tiba!!"jelas Sakuya penuh harap.

Umika menunduk dalam.Hati kecilnya menolak dan tentu saja ia tak bisa memaksa.

'Sakuya maaf,maafkan aku..aku benar-benar minta maaf'batin Umika sedih lalu kembali menatap Sakuya.

"Umika apa kau mau menjadi kekasihku??"tanya Sakuya penuh harap.Sekarang ia benar-benar kacau.Pikiran,hatinya dan perasaannya berkecamuk.Ia takut jika Umika menolaknya,namun tetap saja ia tak bisa memaksanya.Tanpa sadar seseorang melihat adegan itu dan menatap dengan pandangan yang sulit diartikan sebelum ia memutuskan pergi dari tempatnya.

Lupinranger Vs Patranger (Fiksi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang