Hadiah.

874 54 12
                                    

3 hari sudah setelah Umika melewati masa kritisnya.Ia tengah duduk dibalkon kamarnya dan menatap bunga mawar putih pemberian Keichiro kemarin yang sudah rapi didalam vas bunga indah pemberian Touma yang katanya sudah ia simpan sejak masih remaja,wah sangat menakjubkan.Ia beralih juga manatap kotak ukuran sedang bewarna merah dengan pita besar bewarna emas diatasnya membuat ia penasaran apa sebenarnya isi kotak itu.Ia juga menatap kotak ungu berisi coklat pemberian dari Sakuya yang sebelumnya sudah disimpan Touma di almari es.Ia juga beralih menatap kotak kecil pemberian ibu tetangganya sebagai hadiah atas kesembuhannya.Astaga banyak sekali hadiah yang ia terima.

"wah indah sekali"puji Umika saat membuka kotak pemberian Keichiro yang didalamnya berisi syal bahan wol dengan manik-manik kecil yang indah bewarna merah sama seperti warna kotaknya.

"ia sangat baik,baiklah aku juga harus memberikan hadiah juga padanya"gumam Umika sambil melipat kembali syal itu dan memasukkannya kedalam kotak.Ia ingin menjaga pemberian Keichiro itu dengan sepenuh hati.

"wah bibi memberikanku ini"ucap Umika lagi-lagi karena membuka kotak pemberian tetangganya itu yang didalamnya berisi jepit rambut indah berbentuk kupu-kupu bewarna biru dengan garis lengkung bewarna emas.Ia juga menyimpan pemberian tetangganya itu dengan baik.

Sedangkan kotak pemberian Sakuya,ia sudah bisa menebak jika itu adalah coklat dan ia mencicipinya sedikit.

"hmm enak sekali coklatnya,aku harus membaginya juga dengan Kairi dan Touma"guman Umika lalu membawa kotak itu turun kebawah.

08.50...

"ahhh akhirnya selesai juga"teriak Sakuya senang karena sudah menyelesaikan tugasnya.

"heh Sakuya,kau masih harus menyelesaikan itu!!"tunjuk Tsukasa pada tumpukan map tinggi dan berhasil membuat Sakuya mendelik.

"astaga banyak sekali,sedangkan kau Tsukasa,hanya sedikit"cibir Sakuya.

Tsukasa hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan temannya itu.Ia beralih memandang Jim yang tengah sibuk dengan komputernya.

"hey Jim ada kabar apa??apakah gangler sudah datang??"tanya Tsukasa mendekati Jim.

"sejauh ini baik-baik saja,keadaan di kota aman dan berjalan seperti biasa,mungkin gangler itu tidak akan datang akhir-akhir ini!!"jelas Jim.

Tsukasa mengangguk sambil menatap layar monitor komputer Jim.Hilltop sudah kembali dari rapatnya dan Keichiro berada dibelakangnya.

"ada berita bagus teman-teman"ucap Hilltop yang membuat seisi ruangan menatapnya penasaran.

"akan ada pesta dansa yang diadakan di gedung tokyo,para deputi dan petinggi juga akan hadir..kita semua juga diundang jadi siapa yang akan pergi??"tanya Hilltop.

Hening.Itulah yang terjadi disini.Sakuya berencana mengajak Umika sebagai pasangan dansa begitu juga Keichiro yang berencana mengajak Umika juga.Lalu Tsukasa??ia sebenarnya ingin datang tapi bersama siapa??ia ingin bersama Keichiro tapi apa dia mau?

"entahlah komandan,tapi akan kuusahakan datang"jawab Keichiro tenang walaupun pikirannya pergi entah kemana.

Tsukasa yang melihat raut wajah Keichiro yang tak biasanya pun menghampiri Keichiro dan duduk di sampingnya.Tsukasa tersenyum menatap laki-laki yang berhasil mencuri hatinya,namun entah perasaan laki-laki itu sama atau tidak.

"hmm kau akan pergi bersama siapa??"tanya Tsukasa memecah keheningan.

Keichiro menatap Tsukasa.Gadis itu tulus dan baik namun apa daya jika hatinya sudah ia taruh didalam hati gadis lain.Ia merasa bersalah pada Tsukasa tentang perasaannya,namun apa daya dirinya yang tentu tak bisa berbuat apa-apa.

Lupinranger Vs Patranger (Fiksi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang