Hari ini seperti biasa bistrot jurer tengah ramai.Bahkan Kairi sampai kewalahan menghadapi para pelanggan begitu juga Touma yang sedari tadi berkutat dengan alat dapurnya.Bahkan Kogure mengirimkan beberapa anak buah mereka untuk mengantar meja dan kursi karena kekurangan meja dan kursi.
"ini pesanannya"ucap Kairi ramah kepada para ibu-ibu yang memesan makanan itu.
"terima kasih,oh ya dimana gadis manis itu??"tanya salah satu ibu-ibu itu.
"oh maksudmu yang berambut pendek???dia sedang sakit dan saat ini tengah istirahat"balas Kairi lalu meninggalkan kumpulan ibu-ibu itu.
Dia lalu duduk disudut ruangan dan mengelap keringatnya dengan punggung tangannya.Lagi-lagi ia merasa bersalah pada Umika.Ternyata melayani sebanyak pelanggan ini tidaklah mudah dan ia sudah merasakannya sendiri.Beberapa pelanggan menanyakan keberadaan Umika karena ia merupakan gadis ceria yang ramah dan sangat menggemaskan.
"heh jangan melamun..ini antarkan pada meja no 4!!"ucapan Touma membuyarkan lamunan Kairi.
Dengan langkah gontai ia berjalan menuju meja no 4 dan menyajikan makanan itu.Waktu terus berjalan hingga akhirnya kini pukul 21.00 p.m
"ahhh lelahnya"keluh Kairi lalu merenggangkan otot-ototnya.
Touma hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Kairi dan duduk didepan Kairi.
"bagaimana?kau sudah merasakan bukan??"tanya Touma datar.
Kairi menatap Touma sebentar lalu mengalihkan pandangannya pada tangga menuju atas.Ia menghembuskan nafas pelan.
"ya kau benar,ternyata selama ini Umika bekerja sangat keras,aku merasa bersalah padanya"ucap Kairi lemah.
Touma mengangguk lalu tersenyum simpul.Ia beranjak dari tempat duduknya lalu menepuk bahu Kairi sebelum ia berjalan ke dapur untuk menata peralatan masak yang sudah ia cuci sebelumnya.
Tanpa mereka sadari sedari tadi Umika mendengar pembicaraan mereka dan tak terasa air matanya menitik.Ia terharu dengan semua ini.Ia lalu mengelap air matanya dan berjalan kebawah walau masih tertatih.Ia hanya berpegangan pada tembok untuk membantunya berjalan."terima kasih"ucapan Umika sontak membuat Kairi dan Touma terhenyak dan menatap Umika tak percaya.Sedangkan yang ditatap hanya tersenyum menampakkan gigi ginsulnya dengan air mata yang sudah menetes kembali entah kapan.
Kairi langsung berdiri cekatan sehingga membuat kursi yang ia duduki terjungkal kebelakang,begitu juga Touma yang langsung melemparkan piring cantiknya itu hingga pecah.
Kairi dan Touma lalu memeluk Umika bersama,bahkan terlalu kuatnya Umika hingga hampir jatuh kebelakang.Beruntung ia bisa menyeimbangkan tubuhnya."hiks..hiks..hiks,jangan membuat kami ketakutan lagi..aku mohon jangan seperti ini lagi.."ucap Kairi serak karena menangis.
"bodoh..sekali lagi kau melakukan hal yang sama,aku akan menghukummu"ucap Touma kali ini lembut dan akhirnya Touma menangis.
Umika tersenyum penuh arti dibalik pelukan itu.Ia memeluk kedua pria itu erat seolah tak ingin berpisah.Karena mereka sekarang adalah sebuah keluarga yang tertakdir.Bahkan kini Umika sudah menangis sesenggukan.
"maaf..maafkan aku sudah membuat kalian khawatir dan takut,aku berjanji tidak akan mengulanginya...aku merindukan kalian..hiks..hiks..hiks.."balas Umika sambil mengangguk-angguk terbata.
"kalian juga harus begitu,berjanjilah"sambung Umika masih dalam pelukan Kairi dan Touma.Bahkan kini kaos Kairi dan Touma sudah basah kuyup dengan air mata indah seorang Umika.
"hmm baiklah..kami berjanji"ucap Kairi dan Touma bersama.
Mereka melepaskan pelukannya dan menatap satu sama lain dengan tersenyum penuh arti.Mereka menautkan jari kelingking mereka.Umika tak bisa berhenti menangis bahkan semakin menjadi-jadi,Touma berusaha untuk kuat dan jangan lupakan Kairi yang sudah menghabiskan satu pack tisu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupinranger Vs Patranger (Fiksi)
De Todo(COMPLETE) Ini cerita tentang Lupinranger vs Patranger yang alami dari imajinasi author... Selamat membaca!!