I Love You So Much.

775 35 7
                                    

Angin sepoi-sepoi membelai lembut wajah cantik gadis yang kini duduk diam diboncengan sepeda kayuh.Ia tersenyum setelah sekian lama tak mendapat kebebasan dan selalu saja dikurung entah di Jurer ataupun di rumah sakit.Sesekali ia mengadahkan kepalanya menatap punggung pria yang tengah mengayuh sepeda itu karena posisi boncengan yang jauh lebih rendah dari dudukan didepannya.

"Chiro apa kau tak lelah membawa beban seberat diriku??"tanya gadis itu polos.

Pria yang ditanya itu tersenyum tanpa sepengetahuan gadis itu.Angin sepoi-sepoi juga membuat rambutnya berterbangan.

"tidak Umika,kau itu ringan..bahkan kau seperti kapas,sudah kecil mungil pula"balas pria yang tak lain Keichiro.Ya ia mengajak Umika berjalan-jalan ditaman Tokyo untuk sekedar refresing dan ia butuh kerja keras yang sangat-sangat keras untuk meminta ijin pada kedua kakak Umika yang terkenal menakutkan itu,siapa lagi jika bukan Kairi dan Touma.Jika Noel,ia mengijinkan adik tirinya itu jalan-jalan bersamanya tapi Kairi dan Touma??astaga harus marathon dulu untuk mendapat ijin darinya.

"hei mentang-mentang kau itu tinggi dan kekar,seenaknya saja mengatai diriku kecil dan mungil"cemberut Umika.

Seketika tawa Keichiro meledak karena ucapan Umika.Tinggi dan kekar itu sudah hal biasa bagi seorang pria,padahal ada Touma yang jauh lebih tinggi darinya dan juga Kairi walau hanya berjarak beberapa centi saja.

"astaga kenapa kau begitu polos,tinggi dan kekar itu biasa bagi pria..lagipula setiap hari kau bersama dua tiang yang sama sekali tak pernah kau cibir"balas Keichiro tersenyum.

Umika mengetuk-etukan jari telunjuknya didagu seperti orang berpose berpikir.Dua tiang??memangnya siapa??

"dua tiang,aku tak punya tiang..yang ada hanya tiang jemuran milik Kairi yang khusus dibuat untuknya menjemur pakaian dalamnya"balas Umika jujur.

Untuk kedua kalinya tawa Keichiro meledak lagi.Bahkan kini matanya berair karena ucapan super polos dan konyol Umika.Jika saja ia tak pandai-pandai menaiki sepeda kayuh,bisa dipastikan mereka akan terjungkal dengan tidak elitnya.

"maksudku Kairi dan Touma,kedua kakakmu itu"ucap Keichiro tanpa menghilangkan tawanya.

"ouh begitu,hehe maaf"ucap Umika sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal.Ia bernafas lega karena Keichiro tak melihat wajahnya yang memerah karena malu saat mengatakan tentang jemuran Kairi tadi.Tapi siapa sangka ternyata Keichiro mengetahui wajah Umika yang merah menahan malu dan ia hanya tersenyum penuh arti.

Sepeda kayuh itu berhenti di sebuah danau yang sangat indah dan populer diTokyo.Disana bisa melihat bintang-bintang bertaburan dilangit saat malam hari.Keichiro menuntun Umika untuk pergi ke danau setelah sebelumnya ia menutup mata Umika dengan kain hitam.

"Chiro ini gelap,siapa yang mematikan lampunya??"tanya Umika polos dan berhasil mengundang tawa Keichiro untuk ketiga kalinya.

"haha astaga kau begitu polos Umika,tidak ada ada yang mematikan lampu kita kan di tempat terbuka,lagipula itu kainnya hitam bukan lampu yang dimatikan!!"jelas Keichiro sambil mencubit gemas pipi gembul Umika.

"Chiro sakit tahu"dengus Umika cemberut lalu mengelus-elus pipinya yang memerah karena ulah Keichiro.

"hehe maaf salahkan saja dirimu yang terlalu polos"balas Keichiro masih menatap Umika yang sibuk meraba-raba udara hampa didepannya.Ia pun menuntun Umika mengikuti langkahnya yang entah kemana.

"Chiro kau mau membawaku kemana??"tanya Umika masih dituntun Keichiro.

"ada rahasia"balas Keichiro menyembunyikan senyumannya.Setelah mendapatkan jawaban yang sama sekali tak membantu itu,Umika memilih diam dan menuruti Keichiro yang hendak membawanya entah kemana.

Lupinranger Vs Patranger (Fiksi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang