19| L&P

390 44 6
                                    

"Areum-ah?"
Ucap Taehyung sambil menoleh ke gadis disampingnya yah tengah mengemudi ini.

"Wae?"
Ucap Areum.

"Sejak dari bandara tadi kau jadi tak banyak bicara"
Ucap Taehyung.

"Geunyang, aku merasa tak enak saja.
Kau tau bukan kali pertama seorang namja pergi dengan perasaan tak enak karna ku. Yeonjun Oppa adalah orang kedua setelah Mark"
Ucap Areum.

"Kau mencurahkan isi hati mu sekaligus menyombongkan diri?"
Ucap Taehyung berusaha bercanda.

"Mwoga?"
Ucap Areum.

"Kau adalah gadis yang disukai banyak namja tampan tapi kau malah menolak mereka"
Ucap Taehyung.

"Jadi, haruskah aku terima mereka saja?"
Ucap Areum.

"Andwe!"
Ucap Taehyung cepat, membuat Areum mengulas senyum saat mendengarnya.

"Aku tak tau apakah aku harus senang dengan semua perubahan mu saat ini. Tapi perlu kau ingat aku menolak mereka semua hanya karna dirimu. Namja yang bahkan tak memiliki perasaan apapun pada ku"
Ucap Areum.

Taehyung menghentikan dan menepikan mobilnya.

"Wae?"
Ucap Areum heran kenapa Taehyung berhenti.

Taehyung menatap penuh arti ke arahnya.

"Nan gwencahana Taehyung. Jinjja gwencahana"
Ucap Areum meyakinkan Taehyung jika dirinya baik-baik saja meski Taehyung tak akan mencintainya sampai kapan pun.

"Semua perubahan ku ini karna mu, karna aku merasa kan ketulusan mu dan kasih sayang mu dan aku merasa nyaman dengan mu. Apa itu masih belum cukup di bilang sebagai cinta?"
Ucap Taehyung.

"Kim Taehyung, kau tau benar bagaimana rasa cinta itu. Kau pernah jatuh cinta sangat dalam. Ingat bagaimana perasaan mu saat kau pikir tak bisa hidup tanpa kakak ku? Begitulah rasa cinta itu. Karna aku juga merasakannya saat ini"
Ucap Areum.

Taehyung mengambil tangan Areum dan menggenggamnya.

"Aku tak tau kapan itu akan muncul tapi yang pasti itu akan menjadi hal yang pasti terjadi Areum-ah. Dan saat aku benar-benar jatuh cinta pada mu jangan pernah berpikir untuk pergi karna aku tak akan melepaskan mu"
Ucap Taehyung dengan nada penuh keyakinan.

.
.
.

"Areum-ah?"
Ucap Taehyung sepelan mungkin agar gadis yang tidur disisinya ini tidak bangun dalam keterkejutan.

"Eoh? Kau bangun awal sekali?"
Ucap Areum gadis itu lalu duduk dan sedikit mengusap rambut panjangnya dan menguncirnya asal namun yang anehnya malah membuat tampilannya semakin menakjubkan sampai membuat mata Taehyung tak bisa berpaling kemana pun. Beberapa anak rambutnya yang tak ikut terikat mambuat Taehyung gemas ingin sekali menyentuh mereka.

"Ani, kau bangun telat pagi ini"
Ucap Taehyung.

"Jinjja? Ah.. Mianhe"
Ucap Areum ia hendak segera bangkit dari ranjang dan menyiapkan segala keperluan suaminya yang bahkan sudah berpakaian rapi ala setelah kantor. Namun ia menangkap koper hitam di sudut kamar mereka.

"Kau akan pergi?"
Ucap Areum.

"Eoh, aku akan ada beberapa urusan perusahaan di luar kota jadi aku akan pergi kesana untuk beberapa hari. Tidak apa-apa kan?"
Ucap Taehyung.

Areum sebenarnya sedikit sedih dan tak rela. Tapi, apa haknya melarang Taehyung? Walau ia istrinya tapi dirinya tak merasa pantas keberatan akan setiap hal yang Taehyung ingin lakukan. Mungkin Taehyung berharga di matanya tapi belum tentu Taehyung menganggap dirinya seperti itu pula.

LOVE AND PAINFUL |On Going|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang