"Hana"
Ucap Areum seketika ia selesai dan turun kembali ke lantai satu setelah mengantar ibunya yang sudah mulai tenang ke kamar beliau di lantai dua. Sederhana saja Areum tak mau ibunya melihat ataupun mendengar pembicaraannya dan Hana yang hanya akan melukai sang Ibu. Ibunya tidak sefit dulu dan ia harus selalu ingat itu. Entah wanita di hadapannya yang duduk dengan angkuh di sofa itu masih memikirkan hal itu atau malah tak perduli sama sekali."Wah... Ku pikir ini semua karna kau dan aku tumbuh besar terpisah sehingga aku tak mengenal dirimu sama sekali rupanya?"
Ucap Hana melihat Areum yang sudah tak memanggilnya dengan embel-embel eonnie lagi."Apa kau yakin dibesarkan oleh Eomma dan Appa? Kenapa aku yang dibesarkan oleh tangan nenek lebih menjaga kondisi ibu dibanding dengan mu? Anak yang selalu bersama mereka?"
Ucap Areum."Ya! Jaga bicara mu!"
Ucap Hana."Wae? Kau masih mengaharapkan apa dari ku sebagai adik mu? Kau lupa kata-kata ku waktu itu? Disaat kau meninggalkanku maka saat itu aku tak menganggap mu kakak ku lagi"
Ucap Areum."Begitu? Baguslah. Aku juga akan begitu. Dan jangan harap belas kasih ku saat memperebutkan Taehyung nanti. Kau sendiri yang bilang jika kita orang lain kan?"
Ucap Hana."Baek Hana, aku tak akan berusaha memperebutkan Taehyung karena secara sah aku sudah memiliki nya. Diatas kertas aku sudah menang atas dirimu"
Ucap Areum."Lalu dihatinya? Kau yakin Taehyung benar-benar melupakan ku? Ingat ini, jauh sebelum bertemu dengan mu kami sudah bertahun-tahun bersama"
Ucap Hana."Apa yang sebenarnya coba kau lakukan? Kau merusak sesuatu dan aku memperbaiki nya untuk mu tapi kau tak bisa merelakannya untukku? Kau kira dia barang?"
Ucap Areum."Apa aku pernah meminta mu? Mana mungkin aku meminta mu menikahi namja yang kucintai?! Kau gila?!"
Ucap Hana."Ya aku gila karna masalah yang kau ciptakan sejak awal? Kau pikir awalnya aku suka rela bahkan menawarkan diri untuk menikah dengan Taehyung?!"
Ucap Areum."Lalu berpisah saja!"
Ucap Hana.Areum diam.
"Wae? Shireo? Kau jatuh cinta padanya? Menikmati semua waktu dengan kekasih kakak mu sendiri?! Kau benar-benar sudah kehilangan akal kau bahkan tahu aku masih bernafas dan bisa saja kembali kapan saja dihadapan mu"
Ucap Hana."Apa yang bisa kau lakukan saat kau sendiri meminta ku tutup mulut eoh?! Katakan?! Apa kau tau Eomma hampir-
Kondisi eomma sangat buruk di awal-awal kematian palsu mu. Permintaan nya sangat sulit tapi hanya itu yang bisa membuatnya membaik. Apa aku harus katakan pada Taehyung dan keluarganya jika calon pengantinnya kabur demi mengejar mimpi dan membuat kematian palsu agar tak perlu dicari lagi? Atau aku harus mmenyeret mu kembali sementara aku tak tau kau kemana?! Awalnya ku lakukan ini karna Eomma dan sekarang ingin ku pertahankan karna kata hati ku sendiri. Jadi jebal... Demi Eomma hentikan semua ini"
Ucap Areum."Mian, karna ku akui ini karna diriku. Tapi aku tak bisa melepas Taehyung. Aku sadar tak ada yang lebih penting dibanding dia saat ini"
Ucap Hana lalu pergi dari sana.Areum lelah, tak ada gunanya berbicara pada Hana. Kesimpulannya tetap sama. Sekeras apapun tak akan ada yang mengalah kecuali itu dirinya.
Apa ia benar-benar harus berpisah dari Taehyung.
.
.
.Areum memutuskan untuk pulang ke rumah Taehyung setelah memastikan kondisi ibunya.
Ini sudah larut. Ia tak mengharapkan Taehyung akan menyambutnya apalagi setelah semua yang terjadi hari ini.
Begitu ia masuk, suasana tak berubah ruang tengah masih sama seperti saat ia meninggalkan rumah dalam seretan Taehyung.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE AND PAINFUL |On Going|
FanfictionKetika rasa cinta itu malah muncul di setiap rasa sakit yang dia berikan pada ku haruskah aku menepisnya? aku tau jika aku bukanlah cinta yang dia harapkan, tapi bisakah aku tetap disini dan mencintainya dalam rasa sakit ini? karna aku tau lebih dar...