10

1.4K 149 35
                                    

Langit mulai gelap. Sinar bulan pun tidak nampak karena tertutup awan hitam yang menandakan akan turun hujan lebat malam ini. Sana yang sedari tadi sibuk di mejanya perlahan mulai berkemas untuk pulang. Namun, pandangannya terkunci pada pintu ruangan Dahyun yang sejak tadi tidak keluar dari sana.

"Apa aku harus mengeceknya sebelum pulang?" Pikirnya ragu.

"Sekretaris Sana! Kajja kita pulang." Ajak Sihyeon menghampiri mejanya dengan tas sudah melingkar di lengannya.

"Kau duluan saja. Aku masih ada sedikit pekerjaan." Tolak Sana yang langsung mendapat anggukan dari si lawan bicara.

Sihyeon pergi keluar namun Sana beralih mendekati ruangan itu. Tangannya berusaha membuka pintu itu tapi gagal karena terkunci dari dalam.

"Hei Dahyun. Keluarlah! Semuanya sudah pulang kecuali kau." Teriak Sana mengetuk pintu di depannya berkali-kali.

Tidak ada jawaban dari dalam membuat Sana memasang wajah kesal.
"Apa yang kau lakukan di dalam ha?! Keluarlah! Bukankah kau takut gelap!" Lagi-lagi ia berteriak sesukanya.

"Akan ku dobrak pintu ini jika kau tidak membukanya!" Sana mundur secara perlahan, mengambil jarak untuk bisa mendorong pintu di hadapannya. 5 detik berlalu ia berlari ke depan namun pintu itu terbuka dengan sendirinya membuat Sana jatuh tersungkur seketika di hadapan Dahyun.

"Aku juga akan pulang. Lagipula peduli apa kau tentangku?" Ujar Dahyun datar lalu pergi meninggalkan Sana yang masih tiarap di lantai.

"Astaga... Gadis itu benar-benar kurang ajar!" Keluh Sana membalikkan tubuhnya lalu menatap punggung Dahyun dengan posisi terduduk.

"Ku rasa dia akan terus membalas setiap perbuatan yang ku lakukan padanya. Jika aku menyakitinya maka sama saja aku menyakiti diriku sendiri." Pikirnya mulai berdiri mengambil tasnya yang juga ikut terjatuh tadi.

.
.
.

Jeongyeon berbaring di sebuah kamar hotel yang cukup senyap sementara Mina pergi ke kamar mandi untuk membasuh dirinya akibat perjalanan jauhnya tadi.

Mereka berdua baru saja tiba di negara tujuannya dan memilih memesan kamar hotel terdekat untuk menghilangkan rasa penat agar besok mereka bisa menjalani aktivitas baru disini. Mina juga bingung akan melakukan apa, semua rencana sudah ada di tangan Jeongyeon. Dia hanya menurut karena sudah lama juga Mina tidak menghabiskan waktu bersama suaminya.

Cklek

Mina keluar dari kamar mandi dengan sebuah piyama di tubuhnya. Jeongyeon yang semula menutup mata kini terlihat memundurkan badannya dan bersandar pada ujung ranjang, menatap Mina dalam diam sementara senyum terus terukir dari bibirnya.

"Kenapa melihatku seperti itu?" Tanya Mina tersipu malu.

"Kamu masih saja terlihat cantik, sayang. Tidak ada bedanya saat kita pertama bertemu dulu." Jelas Jeongyeon cepat.

"Jangan menggodaku..."

"Kemari. Dan beristirahatlah di sampingku. Aku tahu kamu lelah." Jeongyeon mengulurkan tangan kanannya sementara tangan kirinya menepuk tempat kosong di sampingnya.

Mina menurut dan menghampiri Jeongyeon. Membaringkan tubuhnya di samping Jeongyeon lalu melingkarkan kedua tangannya di leher suaminya.

Kedua mata mereka saling tatap cukup lama sampai Mina akhirnya terperanjat menepuk dahinya pelan.

"Ada apa?" Bingung Jeongyeon.

"Aku belum menghubungi Dahyun. Aku harus tahu bagaimana kabarnya setelah 12 jam kita tinggal." Jelas Mina mencari ponsel di tasnya.

Feel Different [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang