Dahyun duduk di bangku halaman kampus yang masih banyak orang berlalu lalang. Ia tidak peduli, matanya hanya fokus pada beberapa buku di pangkuannya. Beberapa saat berlalu seseorang datang dan langsung duduk di sampingnya, meraih sebuah buku yang masih tertutup tanda belum dibaca oleh si gadis putih itu.
"Kau ada kelas lagi, Dahyun?" Tanyanya.
"Hmm, tapi agak sore nanti."
"Kau memiliki banyak waktu luang. Lebih baik kau ikut aku saja! Aku butuh teman sekarang." Bujuknya mendapat tatapan malas dari Dahyun.
"Kemana? Aku sedang malas, cuacanya panas, Eunha." Tolak Dahyun.
"Kita pergi ke mall. Disana dingin! jadi jangan banyak alasan untuk menolak." Sebelum mendengar balasan dari temannya, Eunha dengan cepat menarik tubuh malas Dahyun untuk bangkit dan mengikutinya.
"Kau tidak ada kelas?"
"Tidak ada. Kau tenang saja, aku akan mengantarmu ke kampus lagi tepat waktu."
.
.
.Jeongyeon mendesah pasrah ketika berdiri cukup lama menunggu Sana yang tengah sibuk membeli berbagai keperluannya. Bukan kekesalan yang dirasakannya, hanya saja ia bingung dengan alasan apa yang harus ia berikan ketika nanti Mina tahu tentang kondisi uang bulanannya telah habis karena Sana.
Huh, apa aku harus meminjam uang perusahaan lagi?
"Kau tidak membeli apapun, sayang? Aku bisa memilihkan baju atau sepatu yang cocok untukmu." Tawar Sana mendapat gelengan cepat dari Jeongyeon.
"Tidak perlu. Aku tidak tertarik sama sekali." Tolaknya dengan senyuman tipis.
"Tapi bisakah kau cepat sedikit? Jujur aku lapar.""Eoh, kau lapar? Baiklah aku akan ke kasir dulu kalau begitu." Ujar Sana yang kemudian berlalu.
.
.
."Sudahlah, jangan cemberut seperti itu. Kau jadi terlihat semakin jelek saja!" Ejek Eunha namun Dahyun hanya menghela napas.
"Dahyun-aaa! Tersenyumlah!!!" Eunha mencubit kedua pipi Dahyun hingga membuat si pemilik sedikit meringis.
"Arraseo." Balas Dahyun menunjukkan senyum manisnya.
"Kau ingin pesan apa?" Tanya Eunha setelahnya.
"Samakan saja denganmu."
"Sungguh? Selera kita kan berbeda."
Dahyun menghela napas kasar.
"Terserahlah!" Ujarnya bangkit dari kursinya."Ingin kemana?"
"Ke toilet sebentar. Mau ikut?"
"Aniya! Aku hanya bertanya." Eunha menatap Dahyun dengan kesal karena berhasil menggodanya.
"Hhh... Jangan meninggalkanku."
"Jika kau lama, tidak ada salahnya aku pergi."
"Yak!"
Eunha terkekeh melihat wajah merah padam dari Dahyun, mudah sekali untuknya mengerjai gadis putih itu.
Ia perlahan berlalu bersama dengan senyum Eunha yang semakin melebar, tapi sesaat kemudian dirinya sedikit berdebat dengan hati dan pikirannya."Kapan kau akan peka terhadap perasaanku ini, Dahyun? Sudah lama aku memendamnya. Tapi sampai sekarang saja kau bahkan sama sekali tidak memperhatikanku."
.
.
.Dahyun keluar dari tempat yang baru saja ia gunakan untuk mencuci kedua tangannya. Langkahnya kembali berjalan menghampiri Eunha yang ternyata masih berada di tempatnya. Bodoh, jika ia percaya Eunha akan pergi. Dia bahkan tidak bisa jauh dari Dahyun sedetikpun.
![](https://img.wattpad.com/cover/212107320-288-k580931.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Different [Slow Update]
Fanfiction[HIATUS] Aku membencimu Perempuan tidak tahu malu SaiDa x JeongMi x JeongSa warning! gxg