Pukul 8 pagi waktu Amerika.
Jeongyeon membuka matanya perlahan ketika merasakan sentuhan hangat di pipinya. Ia sedikit terkejut namun sedetik kemudian langsung tersenyum mengetahui jika Mina sedang memandangnya sambil sesekali menggesekkan pipinya di pipi Jeongyeon."Sudah bangun dari tadi?" tanya Jeongyeon dengan suara serak.
"Baru saja." jawab Mina singkat lalu kembali menutup matanya.
"Ya sudah. Ayo mandi kemudian keluar untuk jalan-jalan keliling LA." Jeongyeon mengusap surai Mina membuat sang istri malah semakin mendekatkan tubuhnya.
"5 menit lagi, ne? Aku masih ingin menikmati kehangatan ini." rengek Mina yang langsung mendapat anggukan dari Jeongyeon. Pria itu tidak bisa menolak permintaan istrinya, apalagi ketika melihat gummy smile miliknya yang benar-benar merengek.
Ting!
Ponsel Jeongyeon berdering keras membuat Mina mendongakkan wajah menatap suaminya yang juga sedang menatap dirinya.
"Tidak perlu diangkat. Mungkin itu tidak penting." ujar Jeongyeon dengan nada cemas.
"Tidak apa. Biar aku yang mengecek. Siapa tahu panggilan itu dari Dahyun." Mina menegakkan tubuhnya sementara Jeongyeon juga melakukan hal yang sama. Menahan tangan Mina yang hendak meraih ponselnya di atas nakas samping istrinya itu.
"Biar aku saja yang mengangkat, sayang."
Bujuk Jeongyeon sedikit panik hingga membuat Mina akhirnya mengangguk."Baiklah, aku akan mandi terlebih dulu kalau begitu." Mina berusaha bangkit, namun tangannya masih saja di tahan oleh Jeongyeon.
"Apa lagi?"
"Morning kiss..."
Chup
Satu kecupan berhasil mendarat di bibir Jeongyeon sekilas. Wajah Mina terlihat malu disertai rona merah di pipinya. Tanpa pikir panjang tangannya yang satu melepaskan genggaman Jeongyeon dan bergegas berlari ke kamar mandi.
"Aigoo... Kamu seperti baru pertama menciumku saja, sayang!" nada bicara Jeongyeon terdengar mengejek dan itu semakin membuat Mina kehilangan akalnya dari balik pintu. Memang benar, aku seperti kembali ke masa mudaku karena liburan ini.
"Halo, sayang?" tegur Jeongyeon mengangkat panggilan di ponselnya yang sudah berdering sejak tadi.
"Kau sangat lama menerima panggilanku ini." jawab Sana dingin.
"Tadi Mina yang akan mengangkatnya jika aku tidak membujuk dia dulu. Mungkin lama karena hal itu. Sudahlah... jangan marah, yang terpenting aku sudah menepati janjiku bukan?"
"Jeong aku ingin bicara sesuatu padamu."
"Katakan. Kamu butuh sesuatu disana?"
"Tidak. Tapi ku rasa, ini terakhir kalinya aku menghubungimu."
Jeongyeon membulatkan matanya lalu seketika memasang wajah serius.
"Jangan marah, sayang. Aku juga baru saja bangun tidur. Aku mohon jangan seperti anak kecil.""Aku tidak marah. Tapi memang ini yang aku inginkan. Agar liburanmu dengan istrimu tenang, aku tidak akan menganggumu. Sama sekali."
Jeongyeon semakin bingung dibuatnya. Ia yakin jika Sana pasti marah, tapi mengapa sampai seperti ini. Dia serius?
"Tidak. Kamu tidak mengangguku. Jika menurutmu panggilanmu itu memang menggangguku biar aku saja yang akan menghubungimu."
"Tidak perlu, CEO. Bersenang-senanglah disana. Kita bicara lagi setelah CEO pulang saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel Different [Slow Update]
Fanfiction[HIATUS] Aku membencimu Perempuan tidak tahu malu SaiDa x JeongMi x JeongSa warning! gxg