[08] cerita masa lalu

604 103 46
                                    

"Kak, jelasin"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, jelasin"

Arsen yang sedang fokus mengemudi menoleh, "Jelasin apaan?"

Arsen ini pura-pura pikun atau bagaimana, sih? Regi sampai kesal sendiri dan hampir saja melayangkan tinjuan maut nya ke arah bahu Arsen jika saja tidak mengingat siapa cowok disampingnya ini. Setelah membuat kekacauan dengan mengatakan jika Regi kekasihnya, bisa-bisanya Arsen bersikap sesantai itu.

"Yang tadi, ih! Kenapa lo bilang kalau gue pacar lo ke cewek cantik tadi? Siapa namanya? Naya? Eh?"

"Anya"

"Iya itu. Anya. Kenapa?"

"Ya daripada gue bilang lo istri gue? Dia ga bakal percaya"

Regi ga tahan. Akhirnya dia memukul bahu Arsen cukup keras. Bisa-bisanya di situasi seperti ini Arsen bercanda.

Yang dipukul mengaduh, "Lo seneng banget sih mukulin gue? Kalau nanti gue nabrak gimana?"

"Ya tinggal nabrak" Sahut Regi asal. Cewek itu bahkan melipat tangan didadanya.

"Ya udah beneran gue tabrakin"

Regi melotot. "Ya jangan ih!" Regi belum mau mati.

Tawa Arsen terdengar membuat Regi semakin kesal. Dia kan cuma mau minta penjelasan, kenapa harus diajak berbicara muter-muter sampai mau menabrakan mobil segala, sih?

Ngambek. Regi bahkan ga mau menatap Arsen. Cewek itu mengalihkan pandangannya ke arah samping, melihat pemandangan disampingnya dengan wajah ditekuk. Arsen tersenyum melihatnya.

"Ga usah manyun lo, kaya bebek" Goda Arsen. Regi tidak menjawab. Bodo amat, pikirnya.

Hening. Ternyata Regi beneran ngambek.

"Anya itu temen gue dari kecil"

"Ga nanya"

"Katanya tadi minta dijelasin?"

Regi menoleh, "yaudah buruan!"

"Galak"

Regi melotot. Arsen terkekeh.

"Gimana, ya? Gue bingung juga jelasinnya gimana. Intinya gue sama dia temenan dari kecil. Kaya kasus friendzone yang lainnya, kita juga gitu. Gue sih lebih tepatnya"

Regi menatap Arsen serius. Cewek itu bahkan sampai memutar tubuhnya kesamping, menghadapkan diri sepenuhnya dan menatap Arsen yang masih fokus mengemudi. Regi bukan tipe orang yang akan menyela lawan bicaranya ketika sedang bercerita. Maka dari itu dia diam, fokus mendengarkan. Arsen sepertinya paham dan melanjutkan ceritanya.

"Gue akhirnya ngungkapin perasaan gue ke dia pas SMA. Gue kira dia bakal nolak, ternyata engga. Akhirnya kita pacaran hampir dua tahun"

Arsen menghela nafas sebelum melanjutkan, "Suatu hari gue ga sengaja liat dia jalan sama sepupu gue, berdua, pegangan tangan"

blessed messTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang