[17] aneh, bukan cemburu!

586 113 73
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Regi menekan tombol lock dan menyimpan handphone kedalam slingbag miliknya tanpa berniat membalas terlebih dahulu pesan yang dikirim Arsen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Regi menekan tombol lock dan menyimpan handphone kedalam slingbag miliknya tanpa berniat membalas terlebih dahulu pesan yang dikirim Arsen. Padalah cowok itu bertanya tadi.

Engga tau, suasana hati Regi tiba-tiba memburuk. Regi mendadak bete.

"Kak, ini kertas nya udah selesai di foto copy. Totalnya jadi tujuh ribu"

Setelah memberikan uang foto copy, Regi beranjak menuju motornya yang diparkir didepan tempat foto copy tadi. Hari ini, Regi bawa motor sendiri, engga sama Arsen karena cowok itu katanya harus pergi ke kampus di pagi hari karena ada yang harus dibahas bersama anak-anak himpunan mahasiswa, padahal cowok itu harusnya engga ada jadwal kelas hari ini.

Ya, memang sebenarnya Regi engga selalu di anter jemput Arsen, sih. Beberapa jadwal mereka memang tidak sama. Tapi dibanding Regi ke kampus dengan menggunakan kendaraan sendiri, intensitas diantar-jemput Arsen lebih sering, bahkan ketika cowok itu sedang tidak memiliki jadwal kelas yang harus dihadiri.

Ya, apa yang engga buat Regi pacarnya Arsen, kan?

Ternyata bete nya Regi dibawa sampai ke kelas. Bahkan sampai kelas terakhir telah selesai di sore harinya. Membuat Jingga bertanya-tanya dalam hati.

Jingga engga berniat untuk bertanya alasan dibalik muka bete dan sikap Regi yang berubah kalem karena Regi bukan tipe orang yang bisa ditanya ketika suasana hatinya memburuk. Nanti, Regi juga pasti akan bercerita sendiri.

"Jingga, gue mau nanya deh"

Nah, kan.

"Mau nanya apa?" Jawab Jingga.

Hanya tinggal mereka di kelas. Anak-anak yang lain sudah lebih dulu keluar.

"Tapi janji jangan mikir aneh-aneh atau ngeledekin gue"

Jari kelingking Regi terulur ke arah Jingga, menyuruh sahabatnya itu melakukan pinky promise. Setelahnya, Regi kembali memulai pembicaraan di antara mereka.

"Lo liat engga sih, cewek yang beberapa hari ini keliatan sama Kak Arsen?"

Pertanyaan Regi membuat dahi Jingga mengerut heran, yang kemudian mengundang protesan dari Regi.

blessed messTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang