[18] kunjungan di malam hari

663 114 72
                                    

Arsen menepati ucapannya sore tadi yang mengatakan bahwa dirinya akan berkunjung ke rumah Regi nanti malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsen menepati ucapannya sore tadi yang mengatakan bahwa dirinya akan berkunjung ke rumah Regi nanti malam.

Tepat jam setengah tujuh malam, mobil milik Arsen sudah terparkir rapi didepan rumah Regi. Cowok itu keluar dari mobilnya dan melangkah memasuki rumah Regi, bertepatan dengan kedua orang tua Regi yang sepertinya akan pergi. Pakaiannya rapi, pakai batik couple berwarna abu-abu.

"Eh ada Arsen" Sapa ibu. Suara ibu lembut banget, engga kaya Regi.

Dengan sopan, Arsen mencium tangan ayah dan ibu. "Ibu sama ayah mau kemana?"

Panggilan om-tante-nya Arsen berubah jadi ayah sama ibu. Ibu yang suruh. Biar enak, katanya.

"Mau kondangan ke rumah temen ayah, lagi nikahin anaknya" Jawab ayah.

Ah, Arsen jadi engga enak. Engga ada ayah dan ibu di rumah. Takut dikira macam-macam.

"Arsen pulang lagi aja kali, ya? Ayah sama ibu mau pergi"

Kompak, kedua orang tua Regi mengerutkan dahinya.

"Loh emang kenapa, nak? Arsen ada perlu sama ayah ibu? Bukan sama Regi?"

Arsen menggeleng, "Engga gitu, bu. Arsen ada perlu sama Regi tapi engga enak aja malem-malem gini terus ayah sama ibu engga ada di rumah"

Paham maksud Arsen, ayah kemudian menepuk bahu cowok yang akhir-akhir ini memang sering dilihatnya datang kerumah. "Engga apa-apa. Masuk aja, ada Esa kok di dalem. Lagi berantem sama tetehnya gara-gara rebutan remote tv. Pisahin deh, ayah ngeri kalau engga dipisahin nanti pas pulang rumah udah rubuh semua"

Arsen tertawa, diikuti ibu dan ayah sendiri.

Waktu awal ketemu ayah, Arsen kira Ayah itu sosok yang cenderung serius. Soalnya, muka Ayah kelihatan tegas. Tapi dugaannya salah, Ayah sosok yang ramah dan menyenangkan. Gampang bercanda juga.

Terus, Regi yang kadang-kadang judes ditambah galak itu turunan dari siapa, ya?

Engga penting, sih.

Yang lebih penting adalah Arsen yang harus segera masuk kedalam sebelum Regi protes karena soto ayam yang dibawa Arsen dingin.

Iya. Sebelum kerumah, Arsen sempat bertanya kepada Regi mau dibawain apa. Katanya, Regi mau soto ayam.

Engga ada adegan rebutan remote seperti yang ayah bilang tadi saat Arsen masuk kedalam rumah. Hanya ada Regi yang lagi serius menonton acara tv.

"Katanya lagi rebutan remote sama Esa? Udahan?"

Regi menoleh, menatap Arsen yang sedang mendudukkan diri disampingnya sambil menyerahkan plastik berisi soto pesanan Regi. "Tau darimana?"

"Ayah lo bilang tadi"

Ah. Regi kira Arsen engga berpapasan dengan ayah ibunya yang mau pergi kondangan.

"Acara baku hantam nya udah tamat"

blessed messTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang