#5 Torment

132 83 17
                                    

Dagdigdug dagdigdug!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dagdigdug dagdigdug!

Pemuda di depan Afra hanya menatapnya saja tanpa berkata apa-apa. Bibirnya yang panjang terkatup, bulu matanya yang tebal dan lentik tidak bergerak karena dia tak berkedip sama sekali.

Kedua tangannya yang di saku parka beralih bertumpu pada konter kasir. Dasi hitam dari kemeja putihnya yang rapi bergerak sedikit karena gerakannya.

Afra menahan nafas. Tingginya yang lebih satu kepala membuat Afra merasa ingin menghilang saja sekarang juga.

Warna matanya lebih terang dari sejak terakhir bertemu. Dulu agak kecokelatan, sekarang wowza, sangat terang seperti mata elang.

Oh, dasar Nick si aneh yang tidak pernah sadar tatapannya bisa membunuh wanita.., kecuali aku, tentu saja.

Sadarkan dirimu, Afra! Ini benar-benar Nicholas!

"Kau..." Afra mundur selangkah.

Dia benar-benar Nick. Kau jangan gelagapan begitu.

B, bukannya gelagapan!

Ahem. Jangan pernah bohong padaku karena aku tinggal di sebuah ruangan yang dekat sekali dengan jantungmu.

Kenapa dia bisa ada disini!

Yah, tanyakan saja. Mungkin akhirnya dia sadar dengan kekasihnya yang sudah lama ditinggalkan.

Mulan!

Hei, biasa saja, lah, untuk apa dia kemari, coba?

Well, Afra dan Nicholas pertama kali bertemu saat mereka berumur delapan tahun. Cowok itu bermain piano di Rappalas, salah satu restoran di Utara untuk mencari uang.

Karena Afra terpisah dari Rayyan dan masih beradaptasi di Utara, Mr Sinathrya—ayah Afra—"membeli" Nick untuk menjadi partner bermain Afra di Palazium Manor, rumah Mr Sinathrya.

Nick yang cerdas dan tampan menjadi favorit Mr Sinathrya, sehingga bapak psiko itu tak dapat menahan diri untuk menikahkan Afra dan Nick. Dan, jreng jreng, menikahlah mereka di umur lima belas dengan sah beserta buku nikah yang sudah keduanya buang entah kemana.

"Rumah tangga" mereka berjalan dengan konyol karena memang tidak ada hubungan apapun yang lebih dari pertemanan. Nick yang semakin diangkat derajatnya perlahan berubah menjadi sering terlibat perkelahian di kasino dan mabuk-mabukan.

Setiap malam ia pulang dengan bau wine hitam atau putih, kemudian Afra akan memarahinya dan Nick tidak pernah membalas kecuali memeluknya. Kejadian itu terus berulang sampai terasa beberapa tahun... sampai Afra mengira Nick menyukainya.

Tapi di umur delapan belas, Afra kemudian tahu rupanya Nick punya beberapa wanita simpanan yang sering menemaninya di kasino sejak lama.

Kabar itu membuat Afra sesak, tapi ia pun tak tahu kenapa hatinya menjadi begitu perih padahal pernikahan itu tak lebih dari akad yang konyol.

THE GREY AFRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang