Ini hari terakhir Lisa di Thailand.
"Ibu..." rengeknya, Lisa sedang jalan dengan Ibunya.
"Apa?" Lisa pun menunjuk orang yang menjual Tanghulu.
"Tidak boleh, nanti sakit gigi."
"Bu.." Lisa memberikan tatapan lucunya agar Ibunya luluh dan membelikannya sepuluh tusuk Tanghulu.
"Tidak, Lisa."
"Lima saja, tidak jadi sepuluh. Ya bu?" tawar Lisa pada Ibunya.
"Dua atau tidak sama sekali?"
Lisa pun menunduk, "Baiklah."
Ia pun membeli Tanghulu dua tusuk lalu kembali pada ibunya.
"Tanghulu ini manis Lisa, jika kau makan manis- manis gigimu akan rusak. Mau?"
Lisa pun menggeleng dengan pelan.
"Ingat itu saat kau kembali ke Korea."
Lisa dan Ibunya sedang berada di pasar tradisional, mencari barang- barang untuk teman Lisa dan kebutuhan Lisa di Korea.
"Ini untuk Jennie? Cocok tidak?" Ibunya mengangkat baju hitam polos crop dan menperlihatkan pada Lisa.
"Hm.. Cocok Bu."
"Baiklah, permisi.. Kami ingin mengambil ini Empat."
"Empat? untuk siapa Bu?"
"Untukmu dan ketiga temanmu. Siapa tahu kau ingin memakai baju kembar."
Lisa hanya mengganguk lalu kembali sibuk memakan Tanghulu yang berada di tangannya.
"Hm, Apa oleh oleh untuk Jennie kita tambah? Jennie suka apa? Rosé suka apa? Jisoo suka apa? Terus.. Siapa lagi yang mau kau bawakan oleh- oleh?"
"Bibi, Paman, Soobin." jawabnya.
"Astaga, Ibu lupa pada mereka, bagaimana kabar mereka semua?"
"Semua baik, hanya saja Soobin semakin menempel padaku."
"Anak itu memang menempel padamu sedari kecil."
Lisa membuka handphone nya lalu memberikan nya pada Ibunya.
"Ini Soobin? Wah, sangat tampan sekali." puji Ibunya.
"Memang sangat tampan Bu, saat aku pertama kali kembali kesana, Lisa tak menyangka itu Soobin, sangat tinggi dari Lisa Bu." kekeh Lisa.
"Apa kau tak mempunyai pacar?" Ibunya bertanya tiba- tiba.
Lisa yang masih sibuk mengunyah pun hanya menggeleng lucu.
"Apakah anak gadis Ibu berbohong?"
"Tidak, Bu."
"Kita akan membeli makanan saja ya, bagaimana menurutmu?" usul Ibunya yang bingung ingin membelikan apa.
"Itu lebih baik."
"Tapi sebentar, Ibu mau membelikan ini untuk Bibi Choi."
Mata Lisa terfokus dengan tunjukan Ibunya, serius? sebuah wajan?
"Bu!" omelnya, siapa yang mau membawa oleh- oleh wajan, yang ada ia di tertawakan saat di bandara.
Ibunya tertawa puas, menepuk pucuk kepala Lisa dengan pelan.
"Tidak, Ibu hanya bercanda."
Lisa sudah mendengus kesal, Ibunya pun menariknya ke tempat oleh- oleh makanan khas Thailand.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Unlove me - Liskook
FanfictionBisakah untuk kali ini saja, kau merelakanku? "Kumohon lepaskan aku, Jung." "Kau tak akan pernah lepas dariku, Lisa." - Heyyo, this is Liskook story, hope you enjoy the story! P.s : bahasa baku & non baku campur jadi satu. - Moon.